Kebisuanmu

Dulu..
Kamu yang menggebu.
Mencari tahu.
Tapi kini, kamu menjauhiku dan berlalu.

Sempat ku tanyakan kabar, hanya senyap yang ku dapat.
Aku diamkan, kamu semakin hanyut dalam diam.

Semua seolah terputus.
Jaring komunikasi berteknologi tinggi pun seolah percuma.
Bagaimana bisa berkomunikasi jika jemarimu seolah tak kuasa menyentuh keyboard?
Bagaimana bisa berkomunikasi, jika handphone, satu-satunya benda yang selalu menempel di sakumu dibiarkan beku?
Gelisahmu, kebisuanmu, kegamanganmu seolah sepakat memusuhiku.

Jangan paksa aku untuk menebak-nebak apa maumu dengan berusaha memahami kebisuanmu.
Jangan pula memaksaku untuk mengerti arti perubahan sikapmu.
Aku tidak bisa melakukan itu.

Duhai kamu..
Pintuku terbuka lebar untukmu.
Tak peduli berapa pun banyaknya lukamu.

Percayalah…
Setiap masalah akan menemui jalannya sendiri..

**Ditulis untuk seorang sahabat dan kerabat*

12 comments:

  1. Bisu.. tak akan menjawab semua tanyaku..
    Semua ambigu.. Semua semu..

    *hehehe,. malah jadi ikut2an.. :D*

    ReplyDelete
  2. mugo2 postingan iki diwoco karo seorang sahabat dan kerabat... (D)

    ReplyDelete
  3. Semoga saja orang yang dituju (koyo surat wae) bisa dan juga mengerti tentang sebuah kerinduan yang disampaikan melalui puisi ini.

    ReplyDelete
  4. Yang jelas bukan untukku khan? :D

    ReplyDelete
  5. [...] saruwati-nya : Mbak Bre yang keren, Mbak Phie the cutties duck, Ethie si imut maut… (gelar-gelar ini aku ambil dari mbahsangkil [...]

    ReplyDelete
  6. dengan kebisuan tidak akan menyelesaikan masalah bukan?? :(

    ReplyDelete

 
Cerita Kita Blog Design by Ipietoon