Dongeng Sebelum Tidur

Gambar dari sini


Awal-awal Cenna kenal buku dan gambar, saya merasa bakal butuh banyak buku untuk dijadikan bahan cerita. Benar saja, sebagai ibu yang masih newbie, saya nggak serta merta langsung jago mendongeng tanpa menggunakan buku. Kalau ada buku, saya jadi bisa menceritakan sesuatu sembari menunjukkan gambarnya. Tapi ternyata, bercerita dengan metode ini kurang mumpuni untuk menidurkan Cenna. 
So, tiga bulan terakhir ini saya belajar mengarang dongeng. Ceritanya simple. Kadang terinspirasi dari video, dari cerita jaman kecil dulu, dari buku, dari kehidupan sehari-hari, dan lain-lain.
Daaaan, taraaaa! Bagai disihir, Cenna bisa langsung tertidur.
Biar dongengnya semangat, bikin cerita yang seru di awal. Biasanya Cenna ikut memperagakan bagaimana seekor katak melompat, kelinci berlari, atau jago berkukuruyuk. :))
Memasuki judul kedua, cerita dibuat lebih slow. Nggak sampai dua judul, mata Cenna sudah terpejam.
Semudah itu! Hehehe...

Tahu sih, bahwa mendongeng itu banyak manfaatnya. Salah satunya, untuk kecerdasan anak. Salah duanya, untuk mempererat hubungan anak dengan orang tua. Salah tiganya, untuk mengasah imajinasi anak. Dan masih banyak lagi manfaat dari mendongeng.

Saya copy-paste saja yah, manfaat mendongeng dari website bidanku.com :  
Mengembangkan Daya Imajinasi AnakPerlu kita ketahui bahwa dunia anak adalah dunia imajinasi. Jadi anak mempunyai dunianya sendiri dan tak jarang mereka berbicara denga teman khayalannya. Dengan daya imajinasi yang masih sangat bagus ini, maka kita sebagai orang tua harus bisa mengarahkannya kearah yang positif dan tetap terkontrol. Dengan dongeng anak-anak maka inilah cara terbaik untuk mengarahkan mereka kearah yang baik.
Meningkatkan Keterampilan dalam BerbahasaDongeng merupakan stimulasi dini yang mampu merangsang keterampilan berbahasa pada anak-anak. Perlu kita ketahui bahwa cerita dongeng anak-anak mampu merangsang anak-anak terutama anak perempuan dalam meningkatkan keterampilan berbahasa mereka. Hal ini dikarenakan anak perempuan lebih fokus dan konsentrasi daripada anak laki-laki. Kemampuan verbal adalah kemampuan awal yang dimiliki anak-anak dan inilah mengapa otak kanan mereka lebih berkembang dan ini juga yang menyebabkan mereka lebih terlatih dalam berbahasa. Kisah-kisah dongeng yang mengandung cerita positif tentang perilaku dan sebagainya membuat anak-anak menjadi lebih mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan.
Membangkitkan Minat Baca Anak
Jika ingin memiliki anak yang mempunyai minat baca yang baik, maka mendongeng adalah jalan menuju hasil tersebut. Dengan memberikan cerita dongeng anak-anak, maka anak-anak akan tertarik dan rasa penasaran ini membuat mereka ingin mencari tahu. Inilah dimana keinginan untuk membaca menjadi semakin meningkat. Dengan membacakan buku cerita yang menarik kepada anak adalah cara paling mudah yang bisa kita lakukan.
Membangun Kecerdasan Emosional AnakMendongeng kepada anak bisa membangkitkan kecerdasan emosional mereka dan ini juga sarana hebat yang mampu merekatkan hubungan ibu dan anak. Sperti yang kita tahu bahwa anak-anak mempunyai kesulitan dalam mempelajari nilai-nilai moral dalam kehidupan. Dengan dongeng anak-anak maka kita bisa memberikan contoh melalui tokoh dalam cerita yang kita dongengkan. Dongeng anak-anak akan membangtu anak dalam menyerap nilai-nilai emosional pada sesama. Tidak bisa dipungkiri bahwa kecerdasan emosional juga penting disamping kecerdasan kognitif. Kecerdasan emosional sangat penting bagi kehidupan sosial mereka kelak.
Membentuk Rasa Empati Anak
Melalui stimulasi cerita dongeng anak, kepekaan anak pada usia 3-7 tahun akan dirangsang mengenai situasai sosial disekitar mereka. Dengan metode dongeng untuk anak ini maka mereka akan belajar berempati terhadap lingkungan sekitar. Stimulasi yang akan lebih berhasil adalah dengan merangsang indera pendengarannya. Penting bagi kita memberikan stimulasi ini untuk memberikan mereka bekal yang baik untuk masa depannya. Dengan cerita-cerita dongeng yang mendidik, maka anak akan dengan mudah menyerap nilai positif yang akan menjadikan mereka anak yang berempati dengan orang lain. 
Nah, banyak kan?
Sepertinya, salah satu resolusi saya di tahun baru 2013 ini adalah membuat list dongeng untuk Cenna. Mungkin nanti ada waktunya saya bikin dongeng bersambung.. Trus pada saat yang tepat saya harus sudah bisa memulai cerita tentang malaikat, nabi, dan lain-lain. Awww, seru kali yah, dongengin anak yang udah pinter ngomong? Pasti banyak nanya. Ayok, Cenna, cepet pinterrr... :)

Postingannya nggak disengaja sama tahun baru kok. Ini disambung-sambungin aja bikin resolusi 2013. Resolusi lainnya? Ada deeeeehhh... :P

Rajutanku Yang Lain




Lama nggak apdet blog. Walaupun sepi, tapi saya tetap kangen dengan rumah maya ini. Paling tidak sekedar untuk berbagi foto hasil rajutan ini. Cuma foto lama. Akhir-akhir ini lebih senang bermain-main dengan mainan yang lain. Jarum hakken sedang banyak menganggur. Istirahat dulu.

Happy 2nd Anniversary, My Better Half!

Hari ini dua tahun lalu. Hujan yang mengguyur semalaman hingga pagi hari mendadak reda menjelang akad di Masjid Baabussalam. Hujan seolah memberi waktu dan merestui kita untuk mengikrarkan sebuah janji suci. Janji yang mengikat kami menjadi sepasang suami istri

Dua tahun, dan kami tidak pernah sepi dari nikmatNYA. Dari kehadiran Cenna di rahimku, hingga dia lahir, dan kini sudah 15 bulan. Kemudahan menjemput rezekiNYA pun mengalir lancar. Namun, biduk rumah tangga tidak selamanya mulus. Ada kerikil-kerikil kecil yang kadang menggoda kita. Ada cemburu yang kadang menggelitik. Ada duka yang kadang menghampiri kita. Tentu saja, kerikil-kerikil ini tidaklah seberapa dibandingkan nikmat kebahagiaan yang kita rengkuh bersama.

Dua tahun pernikahan ibarat anak kecil yang sedang senang-senangnya bergerak aktif. Pun halnya dengan kita. Perubahan-perubahan besar terjadi dalam kehidupan rumah tangga kita. Dan... Di dua tahun pernikahan ini kita kembali dihadapkan pada sebuah pilihan yang sama berat. Pilihan-pilihan yang muaranya tidak lain untuk masa depan kita.

Semoga, ada 'hadiah besar' di dua tahun pernikahan kita yah.. Semoga!



Happy 2nd anniversary, my better half.. Terima kasih untuk dua tahun yang penuh warna. Terima kasih juga untuk kesabaran dan keikhlasan membimbingku. Terima kasih untuk semua yang telah Mas curahkan untuk kami. Semoga Allah meridhoi perjalanan yang kita tempuh.. Maafkan, jika kekurangan masih mendominasi. *peluk*



Gambar dari http://ummatanwasatan.net

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Keran Rezeki

Gambar dari sini budiharso.wordpress.com
Di hari Jumat yang penuh berokah ini, izinkan saya untuk berbagi tulisan yang sangat bermanfaat untuk kita semua. Terutama bagi saya.
Tulisan ini saya copy paste dari fanspage Darwis Tere Liye. Salah satu penulis favorit saya. :)
Sengaja membaginya di sini karena saya ingin lebih banyak lagi orang yang membacanya. Tulisan ini juga sekaligus menjadi reminder untuk saya agar selalu mensyukuri hidup. Selamat membaca. :)
.
.
.

Keran rezeki yg kita miliki, tidak ada hubungannya dgn seberapa keras kita bekerja. karena jelas, banyak sekali orang-orang yg bermandikan keringat setiap hari bekerja, tidak kenal lelah, tetap saja penghasilannya itu-itu saja. orang2 yg berpeluh, membanting tulang seharian, tetap saja keran rezekinya kecil dan tersendat. sedangkan sebaliknya, banyak sekali orang2 yg tdk mengeluarka
n keringat apapun, usaha apapun, keran rezekinya bagai menjebol dinding bendungan, berlimpah ruah.

Keran rezeki yg kita miliki, juga tidak ada hubungannya dgn seberapa tampan atau cantik kita, seberapa tinggi, pendek kita, tidak peduli. banyak orang2 yg tampan/cantik, keran rezekinya tidak tampan/cantik, dan sebaliknya. semua seolah-olah teracak alias random begitu saja, tidak ada rumus bakunya.

Keran rezeki yg kita miliki, jelas tidak ada hubungannya dgn kepintaran atau kecerdasan kita. kalau ada hubungannya, maka seharusnya profesor, guru besar, ulama, dan semua orang2 pintar adalah orang kaya raya, nyatanya tidak. banyak orang yg biasa2 sj kepintarannya justeru punya keran rezeki berkali-kali lipat dari orang paling pintar dulu di sekolahnya.

Dan termasuk satu lagi, keran rezeki yg kita miliki, amat tidak berhubungan dgn tingkat kesalehan kita, ketaqwaan kita. karena kalau ada hubungannya, maka nabi, sahabat, tabiin, dan seterusnya ada dalam rantai paling atas orang terkaya di dunia, bukan sebaliknya, ternyata boleh jd orang2 jahat, merusak, berbisnis culas, menghabisi masa depan orang2 demi jualannya, yg ternyata kaya raya. seperti sebuah kenyataan tidak adil? bagaimana mungkin begitu?

Adil? tentu saja semua adil, karena demi Allah, keran rezeki kita adalah mutlak hak Allah.

Itu benar, kita yg menanam padi, jagung atau kedelai.

Itu benar, kita yg menebar benih ikan di kolam.

Itu benar, kita yg memelihara ternak.

Tapi kita hanya berusaha. seberapa besar rezeki itu keluar, mutlak hak Allah.

Itu benar, kita yg mendaftar bekerja sebagai karyawan, PNS, pegawai.

Itu benar, lembaga, perusahaan atau pemerintah yg menggaji kita.

Tapi bagaimana rezeki itu tiba ke kita, itu mutlak hak Allah. keliru kesimpulan kalau kita merasa yg memberikan rezeki adalah manusia. dan lebih keliru lg kalau pongah merasa bisa memberikan rezeki pd manusia lewat perusahaan, bisnis milik sendiri. bagaimana mungkin? jelas2 rezeki kita sendiri adalah mutlak hak Allah, bagaimana mungkin kita mengklaim bisa mengontrolnya.

Maka, orang2 yg memahami ini, hidupnya akan selalu tenteram. dia percaya, Allah-lah pemilih segala rezeki di alam semesta. Allah-lah yg punya alasan kenapa sedemikian rupa, dan keadilan milikNya ghaib dan misteri, maka dia akan selalu bekerja keras--tentu saja, dia akan selalu bekerja pintar--tentu saja, dia akan selalu bekerja dgn seluruh kesalehan yg dia miliki--tentu saja, tapi dia menyerahkan seberapa besar keran rezeki itu terbuka mutlak terserah Allah. dia selalu senang berbagi, mengeluarkan rezeki yg dimilikinya utk hak orang lain, dia tidak iri, tidak berlomba2 mengejar kekayaan, ber-ambisi aneh2, dan sebagai puncak dari segalanya, dia selalu bersyukur.

maka, di hari yg berbahagia ini, terima kasih ya Rabb, atas segala rezeki yg Engkau berikan. sungguh terima kasih. kami tenteram dengan semua pemahaman ini.

Topi Rajut Buatan Saya.. Akhirnyaaa!

Lagi senang-senangnya merajut. Jadi postingannya juga nggak jauh-jauh dari rajutan.
Sepertinya saya mulai jatuh cinta untuk menekuni salah satu craft ini. Tapi nggak tega juga liat Janome nganggur. Hiks... :(
Nanti yaaahhh, kalo saya sudah senggang. akan ku sentuh kamu lagi... Sabar yaaa, Jan! ;P


Kopiah Rajut


Akhirnya bisa juga bikin kopiah rajut untuk Cenna. Awalnya mau bikin topi untuk temen yang pesan topi rajut untuk bayinya. Juga bandana dan topi kupluk untuk seorang teman lainnya.
Tapi tertantang sama si kecil yang lagi seneng-senengnya pake kopiah ayahnya. Lagi seneng-senengnya juga ikutan ibunya berdoa setelah sholat. Ditambah lagi Cenna kecil sering lihat video animasi anak muslim yang memakai kopiah. Rasanya, nggak ada alasan untuk mengelak.
Jadilah saya ngebut belajar bikin kopiah.
Alhamdulillah, biarpun masih jauh dari sempurna, tapi setelah dipakai pas banget untuk Cenna.
Ternyata, bikin barang kecil untuk anak sendiri ituuuuu... priceless bangettt...
Sampai lembur-lembur kurang tidur... :))

Belajar Merajut



Oke, ini namanya banting setir. Setelah sebelumnya saya senang sekali menjahit totebag, mendadak sontak jadi gandrung sama aktivitas merajut. Dua-duanya adalah hobi baru yang juga baru kesampaian.
Dulu, sekitar tahun 2003 pengen banget bisa jahit. Lalu, dicobalah mesin jahit butterfly jadul punya sodara. Tapi, belum juga menjahit satu baris jahitan, jari saya sudah tertusuk jarum. Gimana rasanya? Enak, bo! Sampai kapok!
Baru belakangan, setelah hamil, keinginan saya untuk belajar menjahit muncul lagi. Pengen gitu ya, kayak ibu-ibu jaman dulu, sambil momong anak sambil jahit. Saya sih lihatnya jadi lebih dinamis. Kalaupun nggak bisa dijual, minimal hasil jahitannya bisa dipake sendiri. Dan yang paling penting, dia tetap berkarya. Meski definisi berkarya itu banyak macamnya, banyak rupa dan jenisnya.
 Lha iya toh, memasak juga berkarya lho ya. Jangan dikira, itu masakan yang terhidang di meja  makan bukan karya. Itu maha karya, master piece! So, jangan menyepelekan hasil masakan. *loh, kok nyampe urusan dapur gini ya?*
Oke, balik lagi. Sejauh ini belum nyoba bikin selain tas dan keperluan rumah tangga. Misal, tutup kulkas, tempat naruh macam-macam barang yang digantung (organizer ya?), dan bantal. Selebihnya, saya baru bisa jahit totebag. Pernah sih, bikiin rok pramuka untuk adik yang sekolah di SMP. Tapi, jelek.. Heheh
Nah, setelah ditinggal asisten, dan ngurus ini itu sendiri, praktis nggak bisa lagi jahit-menjahit. Ya gimana mau jahit, baru megang mesin, Cenna sudah jalan ke arah saya dan ikut megang-megang.  Jadilah, waktu saya dikhususkan untuk main sama Cenna.  Di sela-sela main sama Cenna ini sepertinya aktivitas yang masih bisa disambi adalah bikin rajutan atau utak-atik kain flanel. Walaupun teteup nggak bisa jauh dari gerecokan Cenna.  Jadi, saya merajut nunggu Cenna tidur. Hahaha.. ini dia seni mengasuh anak!
Sekalinya apdet blog, isinya curhat. Curhatnya kepanjangan pula. Huhu. Sudah dulu ya, mau baca buku. Refresh otak. CU...

NB: Foto itu bandana untuk anak temen saya. Masih berantakan.

Mohon Maaf Lahir dan Batin

Akhirnya, saatnya pun tiba. Lebaran. Saat di mana kita harus berpisah lagi dengan bulan suci Ramadhan. Sedih tentu yah.. Apalagi masih banyak amalan yang belum terlaksana dengan baik selama Ramadhan. Ya Allah, semoga tahun depan kami masih bisa dipertemukan lagi dengan bulan suci Ramadhan.

Posting kali ini khusus untuk menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas semua kesalahan dan kekhilafan yang pastinya banyak saya lakukan. Semoga teman-teman blogger, yang kenal langsung ataupun tidak, berkenan memaafkan saya.

Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin setulus-tulusnya kepada teman-teman semua.


Salam,

Hari Kemerdekaan, Cenna Bisa Jalan

Jumat, 17 Agustus 2012 sekitar jam 10.30 WIB Cenna sudah bisa jalan se ndiri. Belum sempurna. Masih jatuh bangun. Tapi jarak jalannya sudah jauh, sekitar 10 meter tanpa jatuh. Bolak-balik terus sampai hampir satu jam.
Gimana rasanya melihat anak bisa jalan sendiri? Senang bukan kepalang! Bahagia luar biasa! Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. halah.
sebelumnya Cenna sudah bisa jalan. Tapi cuma tiga-lima langkah. Itupun jatuh bangun. tapi hari ini, dia seolah ingin menunjukkan KEMERDEKAAN versi Cenna! Haha.
Ya, merdeka bagi Cenna mungkin bisa jalan sendiri. Ini sih bisa-bisanya ibunya saja yang mengarang cerita. Emangnya Cenna sudah tahu kalau 17 Agustus tanggal kemerdekaan?? :P
Rasa haru, bahagia, bercampur aduk. Begini toh rasanya.. :D
Cuma ingin menandai, Cenna bisa jalan sendiri di usia 12 bulan 8 hari. Satu tahun. Pas di 17 Agustus, pas juga di bulan puasa. hehehe

MERDEKA!!!

Cenna Satu Tahun

Alhamdulillah... Kemarin, usia Cenna tepat satu tahun. Tidak terasa, ternyata Cenna sudah satu tahun. Benar-benar tidak terasa! Sepertinya, baru kemarin lalu saya melahirkannya. Baru kemarin lalu saya merasakan luka caesar. Baru kemarin kami menggelar kenduri. Ternyata hari ini, dia sudah mulai berjalan kaki.
Cenna kecil belum bisa berjalan sendiri. Masih latihan jalan tiga langkah, kemudian terjatuh lagi. Berjalan, jatuh lagi. Sudah bisa jongkok berlama-lama, kemudian berdiri. Inginnya sih sudah dilatih toilet training, mumpung sudah pintar jongkok. Tapi selalu saja keduluan pup dadakan.
Sangat suka buka-buka buku. Ini sih obsesi ayah dan ibunya supaya dia suka baca. Alhamdulillah dia juga senang. Tiap mau tidur dia buka buku kesayangannya. Ada 11 buku tebal yang tiap hari diacak-acak. Sudah bisa menunjukkan gambar bebek, balon, kuda, anjing, kucing, mobil, kereta, pohon, kupu-kupu, pesawat, burung... banyaaaakkk! Seneeeeengggg banget! Hobi lainnya yang berkaitan dengan buku adalah berantakin isi lemari buku ayahnya. Huhuhu.
Nah, kebiasaannya buka buku ini sekarang mulai terganggu setelah dia kenal laptop. Sampai laptopnya kami sembunyikan di lemari. Kalau nggak gitu, maunya nonton animasi di laptop yang ada lagu anak-anaknya melulu. Lagu favorit Cenna Humty Dumty, If You Are Happy, Bingo, Bangun Tidur, Little Indian, Cicak di Dinding, Naik Delman, Little Indian, Incy Wincy Spider. Lagu-lagu ini yang tiap hari ditonton sambil kepalanya angguk-angguk. Video lainnya yang dia suka itu DIVA dan Upin n Ipin. :D
Sekarang sudah mulai ngerti orang sholat. Tiap kali kami bergantian sholat, Cenna merhatiin sambil senyum-senyum. Hihi. Kalau ibunya selesai sholat dan Cenna masih lihat, dia bakalan seneeeng banget dipangku sambil berdoa.
Kemauannya semakin banyak. Yaiyalah, kan sudah tambah besar ya. Kalau naik sepeda roda tiga sudah bisa nunjuk-nunjuk maunya ke mana. Duduknya nggak tenang. Kadang kakinya ke kiri semua, kadang ke kanan semua. Kadang kakinya sengaja nempel ban. Doh!
Sudah ngerti perintah. Ada sampah plastik, suruh diambil, dia sudah bisa. Terus langsung nyari tempat sampah di dapur. Ini yang membiasakan ayahnya. Sampai-sampai kalau main di luar dan lihat sampah plastik, dia ambil dan langsung masuk ke dapur. Hohoho.
Nangis tiap kali ditinggal ayahnya kerja. Maunya diajak muter-muter dulu naik motor. Baru deh dia rela ayahnya ngantor. Dududu...
Makan nasinya sudah oke. Sayangnya, beberapa hari ini kadang flu, kadang demam. Jadi nafsu makannya menurun. Berat badannya juga sepertinya turun lagi. Huhu. Baru juga naik banyak bulan kemarin. L
Suka sekali sama kucing!
Kosakatanya masih campur aduk. Yang sudah jelas, cuma MAEM! Suruh manggil IBU, dia sebut BBBUU..aahh!
Kalau intonasi bicara ibunya agak tinggi, dia mengira dimarahin. Mau mewek, tapi nggak jadi. Karena saya buru-buru, bilang, 'Ibu nggak marah, Nak Sayang...' Langsung diem lho!
Paling seneng kalau Cenna diminta, 'Sayang Ibu dong.." dan dia langsung cium pipi saya!
Haih Cenna... I love you!
Doa untuk satu tahun Cenna... Semoga Cenna jadi anak yang shaleh, yang mencinta dan dicintai Allah, serta patuh pada ayah dan ibu. Aamiiin!
Tidak ada perayaan untuk menandai tanggal lahirmu di tahun 2012 ini. Hanya syukuran kecil untuk berbagi di masjid, itupun hanya niat dalam hati ayah dan ibu. Tapi lantunan doa kami selalu menyertaimu, Nak. Di manapun, kapanpun..
Di detik ini saya menyadari satu hal, doa seorang ibu yang tulus akan diijabah oleh Yang Maha Kuasa. Ibu berdoa, segala yang terbaik untukmu, Cenna..
Posting ini didedikasikan untuk Cenna tersayang. Sekelumit cerita tentang Cenna. Semoga kelak dia baca. Mungkin bukan di blog ini. Mungkin.



Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Afternoon Over Project 2

Akhirnya bisa menyelesaikan tote bag ini juga. Dibuat disela-sela momong anak yang semakin aktif dari hari ke hari. Dibuntutin kemanapun ibunya pergi. Hohoho..



Tote bag ini masih jauh dari sempurna. Pun karya-karya sebelumnya. :)



Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Afternoon Over Project

Oke, oke. Ini posting kebelet. Lagi masak tapi inget blog. Yasudah, posting hasil jahit menjahit suatu sore sebelum masak ini saja.



Tas ini pakai tali yang bisa dipanjang pendekkan. Jadi multifungsi. Di dalamnya ada pocket dengan resleting. Pengaitnya pakai kancing magnet.



Oke, itu saja. Saya masak dulu yah!

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tote Bag 2

Jadi, kapan hari itu saya dapat kiriman paket. Isinya banyaaak banget. Di luar dugaan. Salah satunya tote bag cantik. Secantik pengirimnya.

Saking cantiknya, saya jadi terpacu untuk bikin tote bag yang sama. Dan beginilah hasilnya.. :)



Untuk seseorang yang sudah mengirimi saya paket hadiah, terima kasih banyak yah.. Ingin sekali membalas, tapi seseorang itu sepertinya tidak mau. :(



Posting ini untuk seseorang itu yang tidak sadar telah menjadi penyemangat saya untuk menjahit. Seseorang yang pelan-pelan menjauh, entah kenapa..

Maafkan saya, jika ada tutur kata yang tidak sengaja membuatmu sakit hati.. :(





Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Tote Bag

Lagi tergila-gila bikin tote bag. Tiap hari bikin tote bag. Hehe..

Yang ini hobo tote bag with geometric handled. Namanya panjang! :))

Ada yang mau?

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Motherhood!

Menjadi ibu rumah tangga ternyata menyenangkan. Meski terkadang ada juga rasa bosan yang mendera. Atau lelah tak terkira. Kelihatannya sepele dan sederhana ya jadi ibu rumah tangga. Padahal sebetulnya tidak semudah yang dibayangkan. Motherhood is not easy! Ada banyak hal yang harus dikerjakan, di sisi lain ada pula hal-hal yang harus terus menerus dipelajari. Apalagi saya motherhood yang masih newbie.



Dengan segala tetek bengek urusan rumah tangga, saya juga ingin melakukan sesuatu. Tidak harus berkarier di kantor. Cukuplah dengan bisnis kecil-kecilan di rumah, crafting, menulis, dll. Sesuatu yang bisa dilakukan dari rumah. Tentu saja, aktivitas ini belum menghasilkan income yang signifikan dibandingkan bekerja di kantor. Tapi minimal, saya punya aktivitas lain yang tidak melulu urusan rumah tangga. And its work for me! Serius, aktivitas ini sangat menolong saya yang sedang dalam masa adaptasi. Dari yang sibuk di kantor, jadi sibuk di rumah.



Alhamdulillah.. Perasaan jenuh dan stres hilang dengan sendirinya. Yah, apa lagi yang bisa membahagiakan seorang ibu selain berada di sisi anaknya setiap saat. Melihat senyum manisnya, mendengar celotehnya, mengamati tumbuh kembangnya, mendidiknya.. Dan masih banyak lagi hal lain yang mungkin tidak bisa saya peroleh jika saya masih berjibaku dengan karier di kantor. Priceless.. :)

Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Menjadi Kartini Pendidik Generasi Qurani



Nyai Muqoddimah atau Nyai Muqod. Begitulah masyarakat di desa tempat tinggal saya memanggilnya. Hari-harinya dipenuhi dengan anak-anak yang ingin belajar mengaji. Dari jaman ibu saya kecil, sampai saya lahir, sampai saya punya anak kecil, Nyai Muqod masih menjadi guru mengaji di kampung kami.  Usia ibu saya sekarang 47 tahun. Artinya, sudah lebih dari 40 tahun Nyai mengajar mengaji. Jelas bukan waktu yang singkat. Apalagi sebagai guru mengaji, Nyai tidak memungut biaya. Hanya ada iuran sukarela Rp1000 per orang tiap minggunya. Padahal Nyai mengajar mengaji dua kali dalam sehari. Selepas Maghrib dan selepas Shubuh. Semuanya dilakukan di rumahnya.

Sudah tidak terhitung berapa banyak anak didik perempuan yang pintar mengaji berkat berguru padanya. Begitu juga anak didik yang laki-laki yang berguru mengaji pada suaminya. Sama halnya dengan sang istri, suami Nyai Muqod juga mengajar dua kali dalam sehari. Selepas Maghrib dan selepas Shubuh. Hanya saja, aktivitas mengaji kaum laki-laki selepas Maghrib dilakukan di masjid. Sedangkan selepas Shubuh memakai ruang tamu di rumahnya.

Selain menjadi pengajar, Nyai Muqod juga memiliki bisnis kayu bakar. Harap maklum, kami tinggal di desa. Aktivitas masak-memasak sebagian besar warganya masih menggunakan kayu bakar. Sampai saya menulis postingan ini, bisnis kayunya masih berjalan. Meski sempat disaingi oleh beberapa orang, tapi hanya bisnis kayu bakar milik Nyai Muqod  inilah yang masih eksis. Aktivitas berjualan kayu bakar ini dilakukan dari pagi sampai sore. Kecuali membelah kayu, semua aktivitas dari menjemur kayu sampai menatanya di tempat yang teduh dilakukannya sendiri. Ada juga murid mengajinya yang datang sukarela untuk membantunya.
Selain mengajar mengaji dan berjualan kayu bakar di depan rumahnya, Nyai Muqod juga ikut dalam aktivitas keagamaan. Setiap Hari Senin dan Kamis, ikut dalam pengajian Alqur’an bersama ibu-ibu di desa.  Hari Jumat dan Sabtu ikut ceramah di masjid.

Nyai juga memiliki lima anak perempuan dan satu anak laki-laki. Semuanya hafal Alqur’an.  Beberapa di antaranya menjadi guru mengaji. Tidak hanya itu, Nyai Muqod juga melakukan pengkaderan pada anak didiknya dengan cara memberi kepercayaan pada yang senior untuk mengajar anak-anak yang masih belajar Juzz Amma. Ada juga yang mendapat bagian mengajar cara dan gerakan sholat yang benar. Juga bacaan-bacaan sholat yang fasih.

Sebagai salah satu anak didiknya, saya benar-benar mengucapkan rasa terima kasih tak terhingga pada Nyai Muqod. Entah apa jadinya jika saya tidak belajar mengaji pada beliau. Guru mengaji yang sungguh telaten. Mengajari kami mengaji Alqur’an ayat demi ayat.
Metode mengajarnya sungguh efektif. Mengingat banyaknya anak yang belajar mengaji, dalam satu sesi Nyai Muqod menyimak tiga bacaan Alqur’an anak didiknya sekaligus. Maka tidak heran jika ada satu ayat yang bisa diulang hingga beberapa kali. Setelah bacaannya benar baik tajwid maupun pelafalannya, baru diteruskan ke ayat berikutnya. Begitu terus sampai kami khatam Alqur’an.
Satu saja ada ayat yang salah baca, Nyai tidak akan segan-segan untuk membenarkannya. Meski harus dengan cara menghentikan semua aktivitas muridnya . Jika sudah begini, semuanya hening. Hanya ada satu orang yang membaca Alqur’an yang harus dibetulkan bacaannya sampai benar.

Demikianlah Nyai Muqod, penuh ketelatenan, kelembutan tapi juga tegas. Semoga Allah selalu memberinya kesehatan. Aamiin.

Mengutip kalimat Emha Ainun Najib, di dunia ini, tidak ada yang namanya ‘mantan guru’, yang ada hanyalah ‘yang sedang menjadi guru’ dan ‘yang akan menjadi guru’. Dan guru mengaji bagi saya adalah guru yang paling berjasa. Bagaimana tidak? Dalam kehidupan manusia yang jadi panduan adalah Alqur’an dan Hadist. Jika tidak ada guru mengaji, bagaimana mungkin saya bisa membaca dan mengikuti petunjuk dalam Alqur’an dan Hadist. Dari guru mengajilah saya belajar mengenal Alquran lebih dekat. Dan dari guru mengajilah kita mendapat ‘bekal’ untuk hidup di dunia dan akhirat.
Sayangnya, nasib guru mengaji masih dikebiri di negeri ini. Padahal, jika mau jujur, guru mengaji seperti Nyai Muqoddimah inilah Kartini yang melahirkan  generasi Qur’ani.


Gambar dari kerdipanbintang.blogspot.com

Peran Ganda Wanita Demi Kesehatan Keluarga




Wanita memiliki peran ganda. Sebagai wanita bekerja, mengurus keluarga, sebagai makhluk sosial, dan sebagai makhluk individu. Dalam hal mengurus keluarga, wanita juga memiliki peran penting sebagai penjaga kesehatan keluarga dan penjaga kesehatan lingkungan.
Wanita sebagai penjaga kesehatan keluarga
Peran ini tentu tidak lepas dari asupan makanan yang dikonsumsi anggota keluarganya. Masakan yang dibuat harus dijamin kebersihan dan kesehatannya. Diusahakan untuk seminimal mungkin menggunakan MSG karena berbahaya  untuk kesehatan keluarga. Ketika memasak pun harus memastikan sayur-sayuran dicuci bersih. Kandungan protein, lemak nabati dan nabati, vitamin juga sangat penting untuk diperhatikan. Sehingga asupan makanan keluarga penuh gizi dan bernutrisi.
Memerhatikan konsumsi makanan berserat penting untuk menghindari keluarga dari serangan sembelit. Apalagi katanya, sembelit lebih banyak menyerang kaum hawa daripada kaum adam.
Konsumsi air putih juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Seorang wanita yang peduli dengan kesehatan keluarganbnya harus memastikan anggota keluarganya gemar minum air putih paling tidak dua liter per hari.  Dengan konsumsi air putih yang cukup, dapat mencegah munculnya sakit kepala, migrain, infeksi kantong kemih atau batu ginjal. 
Nah, agar anggota keluarga juga gemar dengan makanan berserat dan minum air putih, wanita yang harus menjadi voluntir lebih dulu. Memberi contoh kebiasaan yang baik akan mudah diikuti jika dibandingkan dengan hanya sekedar meminta anggota keluarga berpola makan sehat. Contoh kebiasaan ini tidak melulu soal makan dan minum, soal kebersihan diri seperti gosok gigi sebelum tidur juga tidak kalah bermanfaat.
Wanita sebagai penjaga kesehatan lingkungan
Kebersihan rumah menjadi sangat penting untuk diperhatikan kaum wanita. Apalagi yang memiliki anak kecil. Kebersihan ini meliputi toilet yang higienis, ventilasi yang memadai, ruangan yang bersih, tidak ada tampungan air yang terbuka, dan yang terpenting memilah antara sampah organik dan non-organik. Ini penting agar di tempat pembuangan akhir, petugas mudah memisahkannya. Pemilahan ini juga langkah kecil dari individu untuk menyelamatkan bumi, tentunya.
Tidak hanya itu, pola hidup yang sehat juga berpengaruh untuk menciptakan iklim sehat di rumah. Membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum makan, memastikan tempat makan yang higienis,  dan kebiasaan membersihkan diri sebelum beranjak tidur. Sehingga tercipta rumah yang sehat.
Wanita juga bisa berperan untuk menjaga kesehatan lingkungan dalam skala luas. Caranya, bisa dengan mengajak ibu-ibu PKK untuk turut serta menjaga kesehatan lingkungannya. Terutama dalam hal  pembuangan sampah rumah tangga.  Bagaimana caranya agar sampah yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan. Misalnya, sampah organik. Bagaimana agar sampah-sampah organik ini tidak perlu dibuang ke tempat pembuangan akhir, tapi cukup dibuat kompos hingga zero waste. Atau bagaimana agar sampah-sampah non-organik bisa didaur ulang untuk dibuat kerajinan tangan yang memiliki nilai jual dan fungsional.
Tentu saja ada banyak cara lainnya untuk menjadi promotor kesehatan lingkungan.  Misalnya, terkait dengan demam berdarah. Bersama-sama ibu-ibu PKK mengajak warga untuk menyebarkan bubuk abate, memakai kelambu, dan memberantas sarang nyamuk dengan 3M. 

Tulisan ini ditulis untuk mengikuti lomba blog yang diselenggarakan oleh Liza Fathiariani dan disponsori oleh Blogdetik , Kamoe Publishing Forum Lingkar Pena Aceh , Piyoh Design , Rise Up Coffeehouse, Kedai Bandar Buku, falyadesign.com | Your Design Partner”

Hadiah dari Kartunet

Alhamdulillah..

Hari Sabtu kemarin saya menerima hadiah dari Kartunet.

Nggak pernah menyangka saya menjadi pemenang pertama dalam lomba blogging semi SEO bulan November 2011 lalu dengan tema Disabilitas dan Pandangan Masyarakat.

Lomba yang hampir batal saya ikuti, justru saya juarai. Alhamdulillahirobbil aalamiin..

Jadi, Sabtu kemarin saya diminta datang ke markas Kartunet yang dinamai Kartunet Spirit Home. Lokasinya di Jagakarsa. Begitu sampai di lokasi, saya disambut Mas Riqo dkk.

Subhanallah, saya takjub luar biasa dengan mereka. Tim Kartunet ini rata-rata penyandang disabilitas penglihatan. Tapi, disabilitas yang melekat tidak menghalangi semangat mereka untuk beraktivitas layaknya orang-orang non-disabilitas.

Pas saya datang, ada dua cewek cantik Mbak Diandra dan Mariana yang sedang diskusi sembari mengetik program baru mereka.

Di ruang sebelah, ada beberapa orang yang juga sedang asyik rapat. Sebelahnya lagi, asyik siaran. Sebelahnya lagi, asyik komputeran. Di tengah-tengahnya, asyik ngobrol dengan saya. Hehe.

Benar-benar produktif. Mereka juga gokil. Nggak ada tuh wajah-wajah memelas. Wong mereka fun dan mandiri.

Persepsi saya pada penyandang disabilitas penglihatan serta merta lenyap, setelah melihat mereka.



Terima kasih Kartunet sudah membuka pikiran saya. Terima kasih sudah memberi hikmah pada saya. Dan terima kasih juga atas hadiahnya.



GET OVER THE LIMIT!!

Bye-bye Techno-despair?

Pernah nggak sih merasa berita yang berseliweran bikin kita tambah stres?

Buka Facebook, ada status tentang berita terkini dari teman-teman. Buka Twitter, ratusan kicauan dari akun portal berita bermunculan.

Berita lagi, berita lagi. Korupsi lagi, korupsi lagi. Belum lagi berita pelecehan, ketidakadilan, perampokan, pemerkosaan, kecelakaan, dan seterusnya.

Berita ini 'berterbangan' di sana sini seperti debu.

Ada yang aktual dan bisa dipercaya, ada juga yang bikin ragu dan penuh rekayasa.

BLUR!!!

Iya, kini semua berita terasa sulit untuk bisa langsung dipercaya. Menurut saya ya. Dulu, cukuplah satu koran sebagai rujukan. Sekarang? Ya koran, ya portal berita, ya televisi, tapi kok rasanya sulit sekali untuk mempercayainya.

Memang sih, tidak ada media yang independen dan bebas kepentingan. Apalagi jika kita tahu siapa orang dibalik media tersebut. Berita bernada tendensius akan mudah kita kenali.

Atau sebenarnya ada media yang bebas kepentingan? Kalau ada, saya mau diberi infonya. :)



Duh, posting saya jadi ngelantur begini.



Kembali ke soal berita dan stres yang melanda kita.

Gadget dan social media sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian orang. Meski ada juga yang ogah bermain social media.

Bagi kita yang sudah kecanduan dengan social media, sehari nggak update Twitter itu rasanya seperti ada yang kurang. Lebay ya?

Serbuan berita yang kita dapat dari social media, dari email, BBM, dll, kata dr Judith Orloff disebut techno-despair. Kalau sudah begini, jalan keluarnya sign out dari jejaring sosial dan menjauh dari gadget sejenak.



Seperti sekarang. Saya juga sedang dilanda techno-despair. Makanya saya posting di sini. Ngelantur ke sana sini.

Setelah ini, saya mau baca novel sambil menemani Cenna tidur. Dan tentu saja, mematikan hp lebih dulu untuk sementara waktu.

Bye..!



Gambar dari tnooz.com

29 Februari

Tidak ada yang spesial dengan tanggal 29 Februari. Cuma tidak ingin melewatkannya begitu saja. Tanggal yang hanya muncul empat tahun sekali ini tentu menarik perhatian banyak orang.

Banyak yang mencari tahu apa yang terjadi di tanggal ini. Mulai dari yang lahir di tanggal 29 Februari 2012, yang berulang tahun, kejadian unik, dan sebagainya.



Catatan penting di tanggal ini versi saya:

1. Berita politik konyol

Ini tentang sidang kasus wisma atlet yang menurut saya lebih cocok disebut sidang sinetron.



2. Berita duka

Pimpinan Ponpes Langitan Tuban Kyai Abdullah Faqih meninggal dunia.



3. Berita memalukan

Indonesia dikalahkan Bahrain dengan skor 0-10. Kalau kata Moammar Emka di twitternya, "Timnas dikalahkan Bahrain 0-10! Utk kasus ini, kalah menang emang soal biasa tapi maluuunyaaa itu luar biasa!"



Tiga saja yah, pegal posting lewat hp!





Saya pribadi mencatat tanggal ini sebagai tanggal penutup yang indah. Meski ada banyak kejadian yang kurang mengenakan hati. Tapi, saya ingin mencatatnya sebagai tanggal yang indah. Perspektif yang positif itu sangat baik untuk mendukung permulaan bulan Maret esok.



Good bye Februari, good bye kabisat.. And welcome March!

Please, be nice to me.. :p





*picture taken from www.orbit-digital.com

Public Display of Affection

Di era serba digital seperti sekarang ini, ada banyak cara untuk 'unjuk diri'. Termasuk unjuk diri dalam bermesraan dengan pasangan di depan orang lain. Yang sudah resmi, maupun yang baru saja menjajaki.

Ada yang bersahutan di twitter dan ada juga yang berbagi kata romantis di status facebook. Geli sih ya bacanya. Tapi itu sah-sah saja. Nggak ada yang melarang.

Setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk mengungkapkan perasaan dan kasih sayangnya.

Ada yang bilang begini, to some people love doesn't exist unless you acknowledge it in front of other people..

Ada benarnya juga. Tapi bukan berarti pasangan yang tidak pernah mengungkapkan kasih sayangnya di social media itu tidak cinta, tidak romantis, atau apalah namanya.

Bisa jadi orang yang seperti ini, tipikal pasangan yang nggak suka mengumbar kemesraan di depan orang lain. Dia hanya mau, kemesraannya diketahui dan dirasakan untuk pasangannya seorang. Bukan orang lain.

Lagi-lagi, yang harus diingat, setiap orang punya cara sendiri-sendiri untuk mengungkapkan perasaan dan kasih sayangnya.

Dan semuanya nggak masalah.

Hanya saja.. Buat yang suka bermesraan di social media, ada baiknya nggak terlalu sering. Nggak tiap hari lah.. Supaya yang baca nggak gerah, bosan, atau nyeletuk, "ih, norak!"

Kecuali sodara mau disamakan dengan a-be-ge alay yang baru kenal cinta monyet. Ups!



Buatku, membisikkan kata I LOVE YOU sebelum tidur sudah lebih dari cukup..



Just share what's on my mind.. :)

http://www.cartoonstock.com/

Anak Kaki Gunung, Kenapa Berhenti Tayang?

Dari judulnya saja bisa ditebak kan, saya mau membahas tentang apa? Ya! Saya sedang gandrung dengan sinetron penuh pendidikan moral berjudul Anak Kaki Gunung yang CUMA tayang 15 episode! Sangat disesalkan. Tontonan bermutu harus berhenti tayang Selasa lalu. Tontonan penuh pendidikan budi pekerti dan keteladanan hanya tayang tidak lebih dari dua bulan!

Saya tidak habis pikir, kenapa sinetron yang hanya menyuguhkan kehidupan glamour, cekcok, adegan kasar, dan rencana-rencana jahat bisa bertahan tayang hingga beratus-ratus episode. Bisa muncul di prime time sampai beranak cucu. Bermusim-musim.

Speechless. Terdengar lebay. Tapi saya betul-betul kehilangan dengan berhentinya tayangan Anak Kaki Gunung ini. :(



Sekedar info. Sinetron ini bercerita tentang keluarga kecil Mak Nur dan Pak Syahdan. Mereka memiliki empat anak, Eliana, Pukat, Burhan, dan Amelia. Sehari-hari mereka belajar di sekolah dasar yang sederhana dan mengaji setelah Maghrib. Bersahabat dengan alam dan menjaganya.

Berlatar anak-anak di kaki gunung Singgalang, Sumatera Barat, ada banyak nilai-nilai budi pekerti yang bisa dipetik dari sinetron ini.

Ceritanya diangkat dari novel karya Tere Liye berjudul Anak-Anak Mamak.



Episode terakhirnya berhasil membuat saya dan adik saya nangis bareng. Terharu dengan ketulusan dan kasih sayang Mak Nur..



Tidak banyak sinetron anak yang mendidik seperti Anak Kaki Gunung ini. Sebelumnya memang ada Laskar Pelangi. Tapi setali tiga uang. Sinetron ini juga berhenti lebih dini.



Semoga SCTV bersedia memperpanjang atau minimal re run Anak Kaki Gunung.



Kangen dengan kata kunci Amel, 'Maksudnya..'



Gambar dari om google.

Madre dan Review ala Gue

Saya tidak akan tahu apa itu madre, jika tidak membaca buku kumpulan cerita ini. Dari sampulnya pun, saya sudah gagal menebak.

Ternyata buku ini bercerita tentang seorang Tansen, si pemuja kebebasan, yang tiba-tiba mendapat warisan dari orang yang tidak pernah dikenalinya. Warisan itu berupa madre. Sebuah benda yang mustahil bagi Tansen untuk diwariskan. Ya, madre!

Madre dalam bahasa Spanyol berarti ibu. Madre adalah adonan biang untuk membuat roti. Tan, pemilik Tan de Bakker mewariskan adonan biang ini untuk Tansen, yang ternyata adalah cucunya.

Cerita yang dari awal membuat pembaca penasaran ini berhasil mengajak saya untuk segera menuntaskannya.

Madre adalah ide brilian dari seorang Dewi Lestari yang mampu mengangkat tema unik menjadi tulisan menarik.

Sayangnya, kompleksitas cerita ini hanya ada di awal. Berikutnya, mengalir dan mudah ditebak endingnya.



Cerita lain dalam buku ini yang menurut saya menarik adalah Semangkuk Acar untuk Cinta dan Tuhan. Dialog tentang cinta dan Tuhan dalam cerita ini mengusik definisi pribadi saya. Sungguh, tulisan yang mampu mengubah perspektif pembacanya. Jenius!



Dewi Lestari juga menulis prosa dalam buku ini. Percakapan di Sebuah Jembatan, Wajah Telaga, dan Barangkali Cinta menjadi favorit saya.

Ini kutipan pendeknya:



'Izinkan wajahku bersuara apa adanya. Bagai telaga yang tak menolak lumut juga lumpur. Namun tetap indah dalam teguh dan ikhlasnya.





'Pastilah cinta. Yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan. Untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu, dan menjembatani semuanya. Demi memahami dirinya sendiri.'



Sorry kalau ternyata ada spoiler. Cuma review ringan.



Selamat membaca!

Tentang Kedermawanan

Akhir-akhir ini, saya merasa ada banyak limpahan kedermawanan dari orang sekitar yang lalai disyukuri.

Tetangga yang ramah dan ringan tangan. Teman eks-kantor yang senang berbagi. Atau saudara yang tidak lupa datang mengunjungi. Kendati berasal dari tempat yang jauh, tidak menyurutkan langkah kaki mereka untuk silaturahmi.

Kedermawanan yang melingkungi, tapi saya lalai untuk mensyukuri.



Terlihat sederhana ya? Tapi adakah yang lebih membahagiakan dari memiliki tetangga, teman, dan saudara yang baik?



Kedermawanan juga saya alami ketika sedang naik angkutan umum. Peristiwa berbulan-bulan lalu ini yang mengusik saya untuk menuliskannya di sini.



Di angkutan umum yang saya tumpangi, ada pengamen.

Seorang perempuan yang duduk di sebelah saya, tanpa berpikir lama langsung mengeluarkan uang pecahan. Sedangkan saya? Saya masih sibuk mencari uang pecahan yang lebih kecil! Padahal pecahan yang sama dengan yang dipegang perempuan sebelah saya juga tersedia.

Melihat perempuan itu, saya seperti ditampar! Malu pada diri sendiri.. Malu pada Allah yang Maha Pemurah.

Akhirnya saya mengeluarkan pecahan yang sama. Tentu saja setelah 'ditampar' oleh perempuan tadi.



Ya Allah..



Sampai di rumah, seolah tahu apa yang baru saja saya alami, tiba-tiba suami bertanya soal sedekah ketika kami makan malam. Saya menjawab apa adanya. Sejujur-jujurnya.

Dan meluncurlah nasehat yang membuat dada saya semakin sesak.

"Banyak-banyak sedekah ya, Dek. Biar berkah.."



Terima kasih, karena selalu dan selalu mengajakku dalam kebaikan. T_T

Maulid Nabi di Kampung

Tiga hari berada di kampung halaman. Mengajak memoriku memutar kenangan masa silam. Masa-masa ketika saya masih asyik bermain gobak sodor. Ketika saya masih rajin mendatangi majelis taklim. Ikut remaja masjid. Meramaikan malam maulid nabi. Entah kapan terakhir saya ikut dalam barisan ibu-ibu yang berduyun-duyun dari rumah ke rumah untuk membaca barzanji atau dzibbah dan kemudian bersholawat bersama. Seingat saya, terakhir kali ikut kegiatan ini ketika duduk di kelas tiga SMP.

Tahun berselang. Sekian lama. Dan kegiatan ini masih semarak hingga hari ini. Memantik pikiran saya untuk menorehkan kata demi kata di sini.

Diakui atau tidak, yang saya rasakan selama merantau di kota besar, peringatan Maulid Nabi lebih menggema dan semarak di kampung - kampung. Lebih terasa. Lebih hikmad.

Jujur, saya rindu membaca barzanji dan bersholawat bersama.

Rindu duduk bersama mereka yang tetap konsisten melestarikan kegiatan ini.



Akankah kita mendapat syafaat dari Nabi Muhammad? Jika bersholawat saja hanya dilakukan ketika tiba-tiba ingat.. :(







Gambar dari http://kiraitomy.files.wordpress.com/2011/02/asdf.jpg

Benarkah Kolik?

Kemarin sore, saya dan keluarga di kampung dikejutkan dengan tangis
Cenna yang luar biasa.
Cenna nangis kejer pas Maghrib. Tangis terparah dan terlama semenjak
Cenna lahir.
Diajak main tidak mau, digendong nangis kejer, melihat orang atau
benda apapun, tangisya semakin jadi. Menjerit-jerit, melengking, dan
tidak bisa dihibur.
Saya bingung bukan main. Demikian juga dengan orang rumah. Bingung
harus berbuat apa. Cuma komat kamit baca ayat suci. Saya bersholawat
sambil menenangkan Cenna. Gagal!
Saya coba kasih minyak telon. Gagal. Tapi kemudian Cenna muntah. Kolik kah dia?
Bisa jadi. Tapi tangisnya belum juga berhenti.
Sudah setengah jam. Tapi belum ada tanda-tanda Cenna bakal diam.
Sholawat terus disenandungkan, bacaan ayat suci dilantunkan
berkali-kali. Tidak lama kemudian, Cenna diam dan tertidur.
Alhamdulillah..
Saya berusaha meyakini bahwa Cenna memang kolik. Tapi orang rumah
tidak percaya. Mereka lebih percaya, Cenna baru saja diganggu hantu
karena baru pulang jalan sore menjelang Maghrib. Sebuah aktivitas
pantangan bagi bayi. Katanya..
Saya berusaha keras untuk meyakini kejadian tersebut sebagai kolik,
yang biasa dialami bayi. Tapi saya tidak bisa memungkiri memang ada
'sesuatu' sore itu.
Wallahua'lam!

My Passion?


Seseorang bercerita pada saya tentang passion yang dia cari-cari. Katanya sudah lama dia bosan dengan rutinitas kantor yang tidak memberinya semangat. Tidak juga membuatnya terpacu untuk meraih sesuatu. Intinya dia jenuh.

Saya tertawa dalam hati karena dia bercerita pada orang yang salah. Saya bahkan tidak tahu apa yang menjadi passion saya. Selama ini saya menjalani hari-hari dengan laku yang biasa. Boleh dibilang saya hanya bisa bermimpi. Atau malah takut bermimpi karena khawatir kecewa jika mimpi itu tidak juga tergapai?

Serius. Saya tidak memiliki passion di salah satu hal. Ketika saya menulis di blog, saya lakukan itu karena semata-mata saya suka menulis. Apapun bentuk dan isi tulisannya. Yang penting ditulis.
Ketika saya bermain craft, itu juga semata-mata karena saya sedang menggilai dunia crafting dan saya nyaman melakukannya. Saya senang. Tidak ada paksaan pada saya untuk membuat ini atau itu. Yang penting berkreasi.

Seperti malam ini. Saya mengeja kata 'passion'. Dan tanpa aba-aba, pikiran saya ke mana-mana. Kemudian, tanpa diminta, saya langsung loncat dari tempat tidur dan menghampiri laptop. Dalam hati saya berkata, 'ini harus ditulis'. Terdengar remeh, bukan? Tapi dorongan ini memacu saya untuk menyalakan laptop, mengetik tulisan ini, sambil sesekali menenangkan si kecil yang beberapa kali terbangun dari tidurnya.

Aktivitas lain yang kadang (bahkan sering) saya lakukan adalah tiba-tiba ingin membuat sesuatu. Membacakan buku bayi untuk si kecil, mendadak sontak saya terinspirasi untuk membuat sesuatu yang (mungkin) remeh, tapi bagi saya itu hal besar. Contohnya ya boneka owl di atas itu. Sederhana, bukan?

Menulis soal passsion saya jadi teringat kalimat Rene Suhardono, 'Your passion is not what you're good at, it is what you enjoy the most'.  I do agree with Rene!
Oke, saya akui, writing and crafting adalah dua hal yang sedang sangat saya sukai saat ini. Bisa jadi, esok saya akan menyukai hal lain yang bertolak belakang dengan dua hal tersebut. Who knows?
Tapi untuk saat ini, bolehlah dua hal itu disebut sebagai my passion. Haha. Did I find my passion? Not at all. But I'll do my best.

Agree with me? No? Okay, please, write something below.. :))

1 Februari..

Tidak ada ide untuk menulis apapun. Blank.
Tapi jemariku memaksa otak kecil yang pengetahuannya serba dangkal ini
untuk tetap menulis. Huruf demi huruf. Kata demi kata yang kemudian
terangkai menjadi sebuah kalimat. Menjadi sebuah paragraf. Semakin
banyak, hingga jemariku lunglai dan tak kuasa memaksa otak ini
berpikir.
Meski aku tahu, ketika aku meminta otak tidak berpikir, sejatinya si
otak hanya berhenti sejenak. Seperkian detik saja. Setelah itu otak
kembali berpikir. Hanya saja, beda fokus pemikiran. Pernahkah otak
kita benar-benar tidak berpikir, sedangkan raga kita tengah terjaga?
Jemariku mulai lunglai..
Ah, tapi dia masih tetap semangat! Hebat!
Sebenarnya tidak semua jemariku mengetik. Hanya dua jari, jempol kanan
dan kiri. Yang empat ke mana? Mereka menyangga sebuah gadget sejuta
umat yang entah bagaimana bisa begitu digilai.
Jangan dulu mengecap aku sebagai penggila gadget ini. Aku memakainya
karena sebuah keperluan. Bukan, ini bukan ngeles. Ini serius.
Katanya ini smartphone, tapi aku belum melihat di mana letak 'smart'nya.

Baru sadar, tulisanku ngawur sekali. Benar-benar tidak ada ide untuk
mengungkapkan apapun.
Jadi, selamat menikmati tulisan ngawur. Tapi apakah ini berarti otakku
tidak berpiki?
Hmmm.. Aku rasa masih termasuk berpikir, tapi ngawur..
Ah, sudahlah.. Selamat menapaki Februari.. Chaiyo!

Pagi Yang Menakjubkan

Pagi ini masih sama dengan pagi sebelumnya. Kami berbagi tugas. Ada
yang memasak, ada yang mencuci piring dan baju, dan menjaga Cenna.
Semua selesai jam 6. Tentu saja kecuali Cenna. Jam-jam pagi begini
memang waktu kami mengerumuni Cenna. Bermain-main, sarapan bersama,
atau jalan-jalan di depan rumah. Hmmm... Pagi yang menakjubkan.

Craftland GIVEAWAY



Buat teman-teman yang gemar dan doyan sekali sama giveaway. Yuukk yak yuukkk ikutan giveaway ini. Hadiahnya itu lhoooo.. Bikin mata saya berbinar-binar, bibir saya ileran, sampai terbawa mimpi saya menjadi pemenang giveaway ini.. Hahahaha.. Bagian ini, serius lho yaa! :))

Yuk tunggu apa lagi. Mumpung masih hari Senin, masih semangat, dan tentunya masih banyak yang ingin diraih di pekan ini bukan?
Silakeun mampir ke blognya Ammi & Abi yaahhh.. Dijamin ngiler!


*Posting ulang
** Jadi ceritanya, semalam saya utak atik hp supaya bisa posting lewat Blackberry. :p
Klik sana sini. Beressss...!  Kemudian, saya tes. Tarraaaa.. berhasil!
Karena cuma tes, jadi dihapus. Tapiiii yang dihapus malah postingan sebelumnya...
Gara-gara salah klik! >.<

My First Owlie

Wiken kemarin, saya menyempatkan diri membuat tiga item ini. Mendadak. Nggak tahu kenapa, saya jadi 'tergila-gila' dengan aktivitas ini. Apalagi setelah (sedikit) berhasil membuat boneka owlie itu tuuuhhh.. Semangat saya semakin membara.
Tapiiiii.. Ada tapinya nih.. Saya selalu saja tidak pede alias tidak percaya diri. Mau mix and match warna, nanya suami. Mau model-model jahitan, nanya suami. Duuhhh, suami merangkap guru ini namanya.Hehehe..

Crafting buat saya adalah dunia baru. Dunia baru yang baru juga dicintai dan digilai.. ^_^

Berharap suatu saat bisa mengisi Koleksi Kami  dengan hasil hasta karya sendiri. Aaamiiiinnn. Bukankah semuanya butuh proses? Bukankah semua butuh belajar? Butuh waktu, butuh tenaga, dan uang?
Daaaann.. Bukankah tidak ada yang tidak mungkin?

Owlie ini adalah karya perdana saya, teman-teman. Monggo, dikasih kripik, eh, kritik.. ^_^





Soft Launching: www.koleksikami.com


Sejak ada rencana resign dari kantor yang sekarang, saya merasa sedikit nervous. Bude yang biasa bantu menjaga Cenna akan pulang kampung akhir Januari ini. Paling telat, awal Februari.  Artinya, saya bakalan mengurus Cenna dan tetek bengek rumah tangga sendirian.
Selama Cenna lahir, saya belum pernah sehari pun mengurus segala hal berumah tangga sendirian. Maksudnya begini. Waktu masih cuti melahirkan selama tiga bulan, saya tinggal di rumah ibu. Namanya tinggal sama ibu, apa-apa masih dihandle ibu. Apalagi Cenna cucu pertama. Jadi ditimang-timaaang banget. 
Begitu masuk kerja, ada bude yang ikut ke ibu kota sampai hari ini. Dan akhir bulan iniiiii, bude akan pulang kampung! Jelas saja saya nervous! Saya ragu, kira-kira bisa nggak ya saya mengurus semuanya sendirian?? Sanggup nggak ya? Tapi hati kecil saya berkata, InsyaAllah bisa.. Aaamiiin! 


Karena saya bakalan jadi full time mother, saya pun memutar otak. Apa saja yang bisa saya lakukan sebagai seorang ibu dengan satu anak yang menghabiskan waktu 1 x 24 jam di rumah? 
Jualan online! 
Ide ini yang muncul pertama kali. 
Saya pun mengajukan 'proposal' pada suami tercinta untuk meneruskan website online shopping yang sempat terbengkalai. Suami setuju. Kami diskusi tentang barang-barang yang akan kami jual. Pengiriman dan pembayarannya. Termasuk kesibukan yang bakalan saya hadapi sendiri. 
Saya bilang, saya sanggup! InsyaAllah, sanggup! 
Diskusi tentang barang yang akan dijual tidak terlalu lama karena Alhamdulillah, dari awal pembuatan website online shopping, kami sudah memilih nama domain yang fleksibel.. 



Di 'rumah' itulah saya memulai usaha kecil ini. Masih belum lengkap. InsyaAllah, item akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. Mohon doa dari teman-teman blogger semua yaaahhh... Semoga lantjar djaja dan laris manis.. Aamiiinn! ^_^

Aktivitas lainnya, Alhamdulillah saya dapat tawaran kerja dari rumah. Yang ini benar-benar kejutan dari Allah. Pekerjaan yang memang saya idam-idamkan. Apa ituu? Ra-ha-sia..!
Yang pasti, dengan adanya tawaran ini, saya harus segera mencari asisten.. :)

Over all.. Yang terpenting dari semua ini adalah keinginan untuk mengasuh anak secara full akhirnya terealisasi. Pun halnya dengan keinginan untuk bekerja dari rumah.
Rasa syukur tak terhingga pada Illahi Robbi yang selalu saja memudahkan segalanya. Alhamdulillah. Allah itu sesuai dengan persangkaan hambaNYA.. Saya selalu percaya bahwa rejeki Allah, apapun bentuknya, bisa datang dari segala penjuru yang tidak pernah kita duga..

Hmmm.. Menulis ini, tiba-tiba saja ingat dengan nasihat suami untuk sering-sering bersedekah, sering-sering sholat Dhuha, dan jangan pernah bosan meminta kepadaNYA. Hanya kepadaNYA.
"Meminta padaNYA itu gratis. Sudah gratis, berpahala pula.."

Fa-biayyi aalaa'i Robbi kuma tukadzdzibaan...
(Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?

7 Januari..


Tahun baru semangat baru. Tahun baru resolusi baru. Tahun baru pekerjaan baru. Begitu slogan dari beberapa status yang saya baca di sosial media. Gegap gempita di mana-mana menyongsong kedatangan kalacakra berputar menuju angka 2012. Bagaimana dengan saya? Tolong jangan tertawa, saya benar-benar tidur lelap sampai pagi. Keterlaluan. Mungkin begitu komentar mereka yang merayakan malam tahun baru. Tapi bagi saya, why not? It's my life. Saya lah yang berhak menentukan sikap atas apa yang nantinya akan saya pertanggungjawabkan. Pun yang akan dan telah saya lakukan. Jadi, sah-sah saja dong saya tidur lelap sampai pagi di malam tahun baru.. :p

Lalu, apa hubungannya tahun baru dengan 7 Januari? Tidak ada hubungannya.
Saya hanya menjadikan 7 Januari sebagai penanda tanggal saya dilahirkan, yang kebetulan tidak berselang lama dengan perayaan tahun baru. Mumpung masih hangat, jadi saya tulis di blog. Itu saja.
Tidak ada acara special untuk memeringati 7 Januari. Tidak ada kado. Tidak ada ucapan selamat ulang tahun di rumah. Saya dan suami memang tengah berusaha untuk tidak mengenalkan budaya perayaan tahun baru dan ulang tahun di dalam keluarga kecil kami. Kalau mau memberi kado, ya terserah kapan waktunya. Tidak harus menunggu tanggal ulang tahun. Lama sekali kalau mau memberi kado hanya ketika kita berulang tahun. :))

Kado spesial sudah diberikan suami tercinta di penghujung tahun 2011. Spesial bagi saya, belum tentu spesial bagi yang lain, bukan?
Semoga sesegera mungkin menguasai hadiah yang suami berikan. Jadi bisa menghasilkan sebuah karya. Syukur-syukur dari hadiah itu lah saya menjadi working mom yang melakukan pekerjaan dari rumah. Sambil mengurus anak, mengurus pekerjaan rumah tangga, dan tentu saja menjadi pendamping dan partner setia suami.
Working mom kan nggak harus ke kantor.. Berbisnis dari rumah juga working mom.
Next posting akan saya bahas soal ini. InsyaAllah...

*posting telat*

**Gambar dari jpmi.or.id

Gerakan 1000 Clodi untuk 100 Bayi




Akhirnya sampai juga di tahun 2012. Tahun yang sering dijadikan lelucon karena identik dengan julukan tahun datangnya ‘kiamat’. Bahkan ada filmnya segala. Lucu memang. Meski rumor ini begitu booming, bukan berarti kita kehilangan harapan di tahun 2012. Apalagi jika sampai mempercayainya. Tentu saja, berharap saja tidak cukup. Harus ada usaha keras untuk mewujudkannya. Salah satu cara agar usaha dan harapan di tahun 2012 tercapai adalah dengan membuat perencanaan matang, yakni dengan membuat resolusi. Ya, resolusi apa saja yang ingin dicapai pada tahun 2012 dan bagaimana kita akan mewujudkannya?

Resolusi saya di tahun 2012 yang paling utama selain memiliki usaha rumahan adalah melakukan aksi sosial. Berupa apa? Dengan mengumpulkan 1000 clothdiaper baru maupun bekas dan mendonasikannya ke sejumlah panti asuhan yang banyak menampung bayi dari 0 bulan sampai 3 tahun. Clothdiaper ini nantinya diberikan ke pengasuh panti asuhan agar dikenakan pada bayi yang ada di panti tersebut.

Tujuannya? Agar meringankan pekerjaan para pengasuh panti asuhan dan meringankan pengeluaran mereka. Harus diakui, di jaman serba modern ini penggunaan popok sekali pakai (pospak) sudah seperti pakaian wajib bagi bayi. Selain nyaman dipakai, diaper juga meringankan kerja para pengasuh panti karena tidak harus mengganti popok setiap kali si bayi pipis. Tapi, belakangan diketahui, pospak sering menimbulkan ruam popok dan merusak lingkungan karena kandungan bahan kimia di dalamnya. Saya membayangkan, jika ada 1000 bayi di Indonesia yang memakai pospak, dengan asumsi sehari menghabiskan empat pospak, berapa banyak sampah pospak yang terbuang? 4000! Itu hanya sehari. Bisa dibayangkan jika sampah pospak dalam waktu sebulan bahkan setahun? Belum lagi penguraian sampah pospak membutuhkan waktu yang sangat lama.

Itu baru bahaya lingkungan akibat penumpukan sampah pospak. Bagaimana dengan biaya yang dikeluarkan setiap ibu rumah tangga yang mengenakan pospak pada anaknya? Setelah dihitung-hitung, dalam satu tahun, biaya yang diperlukan untuk membeli pospak lebih dari Rp3 juta. Dikalikan lagi dengan dua atau tiga tahun masa penggunaan pospak, tentu luar biasa besar. Padahal biaya ini bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

Bahaya lingkungan dan pengeluaran besar akibat pospak, tidak berlaku jika kita menggunakan clothdiaper. Selain ramah lingkungan karena bisa dicuci ulang, clothdiaper juga ‘ramah’ pada dompet. Karena satu clothdiaper bisa dipakai hingga usia tiga tahun, bahkan bisa diwariskan pada adik si kecil kelak.

Karena kegelisahan ini, kemudian saya bermimpi dan membuat resolusi: melakukan Gerakan 1000 Clodi (clothdiaper) untuk 100 Bayi di panti asuhan. Asumsinya, setiap bayi membutuhkan 10 clodi untuk dipakai bergantian dalam keseharian. Dan saya kira, panti asuhan lebih representatif untuk diberi bantuan lebih dulu. Kalau gerakan ini berhasil, aksi berikutnya adalah memberikan donasi clodi pada ibu rumah tangga yang pendapatannya di bawah rata-rata.

Hmmm... Benar-benar mimpi yang dijadikan resolusi. Apakah saya akan dapat mewujudkan resolusi ini? Tentu saja bisa. Kenapa tidak?

Sekarang ini, internet sudah menjadi sebuah kebutuhan. Ada banyak gerakan positif yang bermula dari dunia maya dan berhasil diaplikasikan di dunia nyata. Pun halnya dengan Gerakan 1000 Clodi untuk 100 Bayi. Kampanye gerakan ini bisa dilakukan melalui social media yang sedang tren saat ini, yakni Twitter dan Facebook. Tidak hanya itu, kampanye juga bisa dilakukan melalui blog. Dari blog kemudian disebarluaskan dengan melakukan blogwalking. Semakin banyak blog walking, semakin banyak orang yang tahu dan akan semakin banyak pula donasi yang masuk. Harapannya, blogger juga berpartisipasi dengan gerakan ini.

Langkah berikutnya, tentu saja menggaet seleb twit dan seleb blog untuk ikut turut serta menyebarluaskan gerakan ini. Selain itu, aksi juga bisa dilakukan dengan menyebarluaskan info gerakan ini di berbagai milis parenting dan lingkungan.

Saya sangat optimistis langkah-langkah ini akan mewujudkan apa yang menjadi impian saya, yakni mengurangi tumpukan sampah pospak sedikit demi sedikit serta membantu bayi panti asuhan untuk mengenakan clodi.

Di luar negeri, sudah banyak yayasan atau foundation yang dibentuk khusus untuk menerima dan mengumpulkan donasi berupa clodi baru maupun bekas, dan juga donasi berupa uang kemudian dibelanjakan untuk membeli clodi. Penerima clodi bisa melakukan pendaftaran langsung (submit) di website mereka dengan mengisi biodata lengkap, jumlah anak, dan lampiran berupa kartu keluarga dan slip gaji. Dengan catatan, pendapatan mereka di bawah rata-rata (low income). Ibu yang masih hamil pun bisa mendaftar jika memang pendapatan keluarganya minim. Syaratnya, harus melampirkan surat dari dokter tentang hari perkiraan lahir dan anak yang dikandung.

Tidak hanya memberi donasi clodi. Di luar negeri juga ada lembaga khusus yang meminjami clodi secara gratis bagi keluarga yang pendapatannya rendah. Metodenya, keluarga yang dipinjami harus menjaga dan merawat clodi pinjaman sampai batas waktu pemakaian pada si kecil selesai. Begitu selesai, clodi di kembalikan lagi untuk dipinjamkan pada keluarga dengan low income lainnya. Begitu terus menurus siklusnya. Yayasan yang meminjami juga melakukan monitoring ke keluarga yang dipinjami secara berkala, hanya untuk memastikan bahwa keluarga tersebut masih menggunakan clodi dan semuanya dalam keadaan baik.

Yayasan-yayasan ini masih berdiri dan terus menerima donasi melalui website mereka, kemudian mendistribusikannya pada keluarga miskin di negaranya masing-masing.

Di Indonesia, saya belum melihat adanya langkah tersebut. Padahal gerakan kecil ini memiliki kontribusi besar untuk pengurangan sampah pospak di Indonesia. Jika bukan kita yang menjaga lingkungan, siapa lagi? Untuk itu, saya bermimpi bisa menjadi voluntir gerakan ini. Kalau mereka yang di luar negeri saja bisa, kenapa kita tidak?

Semoga gerakan ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan melalui internet. Dan yang terpenting dari Telkomspeedy..

Ah, iya, tentu saja masih banyak resolusi pribadi saya yang ingin dicapai di tahun 2012 ini, antara lain menjadi ibu rumah tangga yang menjalankan usaha dari rumah. Dan lagi-lagi, usaha ini membutuhkan dukungan internet untuk marketingnya. Betapa internet sudah menjadi kebutuhan wajib untuk semua orang.

 
Cerita Kita Blog Design by Ipietoon