Baby-bayi Imuttttt!!!

Hai haloooo...

Lama yah nggak update blog. Kangen! ^_^

Akhir-akhir ini lagi sibuk sama hobi baru: utak-atik foto baby..
Mereka itu lucu-lucu, imut, dan menggemaskan!
Padahal saya nggak bertemu langsung lhoooo...
Cuma lihat dari foto mereka di blog, di jejaring sosial. Huhuhu..

Utak-atik foto mereka jadi... (blush) *skip*
Apalagi kalau melihat pernak-pernik baby.. (mmm)

Btw, ini lhooo hasil utak-atiknya. Sederhanaaaaa bangetttt!!

Dari yang jauh dulu, arek Suroboyo. Namanya Khadijah Putri Nur Aini.
Panggilannya DIJA. Foto ini diambil dari blognya Dija lhoooo.
Tapi sudah izin dulu sama Tante Elsa. Gemes lihat Dija senyum gitu!! >.<



Agak dekat, ada cowok baru. Namanya Hanifan Kenzio Putra S. Panggilannya Kenzie. Jepang banget ya?
Kenzie putra kedua dari Bunda Putri. Uhuhuhu.. Lihat Kenzie bobok jadi pingin ndusel.


Nah, yang ini Khairina Khadijah Maulidina. Panggilannya Airin.
Airin ini putri keduanya Bunda Menik. Lihat gayanya Airin deh! Imuuuutttt!!! Gemesin!



Segitu dulu yah, bagi-baginya. Yang mau dibikinin, sini-sini sama saya. Hehehe...

Garage del Parco

Difficulty to buy and sell your vehicle?
Did you ever hear about Garagedelparco.com?
Recently I found a very useful site for all potential car buyers or sellers to buy and sell kendarannya. This site is based in Italy, Parco del Garage. This is a simple site attractive and easy to check. At first glance, this site's layout is very user-friendly and fast loadingnya speed.
Referring to the family business background is, sound is very famous for its established since 1978 and managing the kids today. All personnel who work in this business is very experienced in their respective fields and are committed to providing the best customer service and satisfaction appear.
This company also has a complete workshop and very neat. This is where all of its wholly-owned vehicles inspected, maintained, cleaned, polished and even disinfected before they are released for sale. All they do is supported by a team of experienced mechanic. This team was the one who answered all questions.
It's like a paradise for shopping vehicle. You can find the car you want at an affordable price.
In addition to being a buyer, you also can sell the car you have.
Even now, you can also sell and buy a car auto usate milano. Officially, their website in Italian, so if you can not understand Italian, this is the translated versions of their web site. You can always trust them vendita auto usate at all times. When you're dealing with their compro auto usate You will be satisfied with what they offer. All types of car brands with low prices. Or great service at a low price. Or even an old car with high payments they will pay you.

To get more information about Garage del Parco, do not hesitate to visit their website at http://www.garagedelparco.com/.
So, what are you waiting?

Dwilogi Andrea Hirata di mata saya


Masih seperti Tetralogi Laskar Pelangi, Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Dalam Gelas ini menceritakan tentang kegigihan seseorang bernama Maryamah atau yang akrab disapa Enong. Seorang perempuan yang berjuang sendiri setelah ayahnya meninggal tertimbun tanah ketika menambang timah. Perempuan pertama penambang timah yang sangat berambisi untuk belajar Bahasa Inggris. Dan menjadi perempuan pertama dalam lomba catur di Belitong.

Dalam novel pertama yang berjudul Padang Bulan, Enong menjadi sentral cerita. Meski di beberapa mozaik (bab) Andrea juga bercerita tentang kisah cinta antara Ikal dan A Ling. Namun, kisah cinta ini sepertinya diselipkan karena ada kaitannya dengan Enong. Misalnya saja, ketika Ikal kalah main catur melawan Zinar, orang yang Ikal kira telah merebut hati A Ling.
Atau ketika Ikal gagal meninggikan badannya meski hanya empat sentimeter demi meraih cinta A Ling kembali. Ikal beranggapan, A Ling berpaling cinta pada Zinar gara-gara ukuran tubuhnya yang kurang tinggi. Ternyata, Ikal yang sudah mati-matian menyembunyikan alat peninggi badan bernama Octoceria, justru hampir mati tercekik alat yang dipesannya dari Jakarta. Dalam kondisi hampir mati itulah, Enong memergoki dan menolongnya.

Demikian juga dengan kisah cinta tokoh-tokoh lainnya. Selalu berkaitan dengan Enong. Muara dari penggalan kisah tokoh-tokoh yang ada dalam novel Padang Bulan selalu berujung pada Enong.

Ayah, pulanglah saja sendirian
Tinggalkan aku
Tinggalkan aku di Padang Bulan
Biarkan aku kasmaran
(penggalan puisi Ikal ketika bertemu A Ling lagi)


Kisah Enong semakin terlihat sebagai tokoh sentral ketika kita memasuki novel kedua, Cinta di Dalam Gelas. Dalam novel ini, pembaca disuguhi tentang ilmu catur, mulai dari langkah-langkahnya, bagaimana trik menghadapi lawan, sampai rumus-rumus catur dalam bentuk diagram dipaparkan dengan terang benderang. Pemaparan ini sekaligus untuk meyakinkan pembaca betapa gigihnya Enong untuk belajar catur dan mengalahkan mantan suaminya. Ya, Enong akan bermain catur untuk mengalahkan mantan suaminya, Matarom.
****

Latar cerita dalam dwilogi ini masih tetap Belitong dengan pemaparan kultur Melayu yang panjang meski kadang terkesan berlebihan. Tentu, dengan gaya bahasa Andrea yang jenaka tapi nakal. Atau nakal tapi jenaka?
Pada beberapa mozaik, saya merasa jenuh. Misalnya, pada bagian Ikal ‘mencintai’ Yamuna, sebuah blender kesayangan pamannya. Kalau menurut bahasa gaul saat ini, deskripsi cinta antara Ikal dan Yamuna ini bisa dibilang lebay. Apalagi sampai menyamakan si blender Yamuna dengan A Ling!
Demikian juga ketika Ikal dijerat sakit cinta karena A Ling menghilang tanpa diketahui sebabnya. Ceritanya jadi bertele-tele. Kejenuhan seperti ini saya temui dalam novel Padang Bulan.

Ketika saya membaca novel Cinta di dalam Gelas, saya pun kembali dilanda kejenuhan. Terutama pada bagian, pemaparan tentang catur.
Mungkin karena saya tidak mengerti catur, jadi saya merasa jenuh dengan pemaparan yang panjang dan rumus-rumus yang tidak saya kenali. Bisa jadi begitu. Tergantung siapa yang membaca, bukan?
Yang kedua, ketika Andrea bertutur tentang jenis manusia berdasarkan cara minum kopi. Andrea menjelaskan mengenai cara minum kopi ini dalam mozaik ‘Buku Besar Peminum Kopi’.

Namun, dari dwilogi ini ada dua hal yang sering membuat saya rindu: balasan surat antara Ikal dan Mr Detektif yang disampaikan seekor merpati bernama Jose Rizal. Ini bagian yang saya suka. Membaca surat dari dua manusia yang sangat jenaka tidak jarang membuat saya terpingkal-pingkal.
Atau pada bagian di mana Ikal dan tiga rekan kerjanya di warung kopi dimarahi oleh pamannya. Di sini, omelan si paman sangat jenaka. Dan dia sukses buat saya tertawa.

Ah, iya, ada bagian yang sangat saya suka mengenai kopi:

“Jika kuseduhkan kopi, ayahmu menghirupnya pelan-pelan lalu tersenyum padaku”. Meski tak terkatakan , anak-anaknya tahu bahwa senyum itu adalah ucapan saling berterima kasih antara ayah dan ibu mereka untuk kasih sayang yang balas membalas, dan kopi itu adalah cinta di dalam gelas.


Seperti pada Tretalogi Laskar Pelangi, dwilogi ini juga sarat ilmu dan hikmah yang bisa dipetik. Sebagai penggemar Andrea, saya tetap merekomendasikan dua novel ini.
Subyektif sekali yah.. ^_^

HE Always be There!



Sedang sangat menyukai lagu-lagu ini. Mendengarnya, saya seperti mendapat energi positif. Energi yang membangkitkan semangat untuk selalu (berusaha) mendekat kepadaNYA.

Semoga kita bukan dalam golongan orang-orang yang diabaikan olehNYA. Bukan orang yang dibiarkan tersesat, berlama-lama dalam kubangan maksiat.

Semoga kesulitan yang mendera kita, justru menjadi cara untuk menemukan jalan dan ridhoNYA. Hanya kepadaNYA lah sebaik-baiknya tempat mengadu. Sebaik-baiknya tempat kembali.

[Xenophobia] Jangan Kalah Sebelum Berperang



Seperti halnya sarjana muda lainnya, ketika menyandang gelar sarjana justru diliputi perasaan cemas. Perasaan khawatir menghadapi dunia kerja. Demikian juga dengan saya kala itu.
Saya bingung tak karuan ketika selesai wisuda. Persediaan di perantauan sudah menipis. Pulang ke kampung dan mencari kerja di sana juga terasa berat karena kesempatan kerja di kampung sangatlah kecil.
Tapi siapa sangka, bukankah rejeki datangnya dari segala penjuru?
Benar saja, paman saya memberi tahu ada perusahaan penerbitan baru di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Membutuhkan banyak orang. Dengan pengalaman serba sedikit dari berorganisasi di kampus, paman saya yakin, saya bakal diterima. Benarkah? *sigh*
Tanpa pikir panjang, saya langsung mengiyakan usul paman. Kemudian, klik. Telepon ditutup. Saya terpekur sendiri.

Pangkalan Bun? Kalimantan Tengah? Borneo? Di sebelah mana itu??? Saya bahkan belum pernah dengar nama PANGKALAN BUN. Saya cuma kenal Pangkalan Brandan di Sumatra.
Kemudian, di bukalah atlas. Saya cari-cari letak Pangkalan Bun. Hasilnya: Tidak puas.
Dibuka pula Google. Mencari tahu, tempat seperti apakah Pangkalan Bun itu? Hasilnya : cukup puas
Terakhir, bertanyalah saya pada teman-teman. Dan ini yang membuat saya down.

Seorang kawan bercerita, bahwa ada kerabatnya yang bekerja di Kalimantan dan tak kunjung pulangl. Lima tahun baru pulang ke kampung halaman. Itupun sebentar.
Belum lagi, biaya hidup di Kalimantan yang teramat mahal. Karena semua barang didatangkan dari Pulau Jawa. Jadi, berapapun gaji saya, kata kawan, tetap sulit untuk menabung.
Ditambah pula dengan embel-embel di sana tidak ada tempat hiburan semacam mall, toko buku yang besar dan lengkap, bioskop, dan yang pasti sepi.
Cerita lain dari kawan saya, di Kalimantan, apalagi di kota kecilnya, masih banyak Suku Dayak asli. Dan yang menakutkan, kepercayaan mereka terhadap dunia mistis masih sangat kuat.


“Biasanya, orang yang sudah pernah ke Kalimantan, akan sulit untuk kembali ke kampungnya lagi. Intinya, kalau sudah minum air sungainya, kamu bakalan jadi orang sana selamanya!”



DEG! Mana saya nggak ada satupun famili di Kalimantan! Oh my…

Itulah deretan cerita-cerita yang bikin saya berpikir seribu kali untuk bekerja di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Sampai akhirnya, ketika saya harus berhadapan dengan si paman, terjadilah adu argumentasi. Saya keukeuh untuk membatalkan niat melamar kerja di Kalimantan. Seribu alasan saya sampaikan. Tentu, saya tidak mengutarakan alasan dari cerita-cerita kawan saya. Saya berusaha memberi alasan yang masuk akal. Dan paman saya Cuma menggelengkan kepala, kemudian pergi meninggalkan meja makan.

Akhirnya, pulanglah saya ke rumah ibunda di kampung halaman. Baru setengah bulan, saya kembali dihinggapi sindrom sarjana muda. Mulai bosan di rumah karena tidak kunjung peroleh kerja. Saya teringat lagi dengan lowongan kerja di Kalimantan.
Tiba-tiba terbersit kemauan untuk menghubungi si paman, menanyakan, apakah lowongan itu masih ada?
Dan alhamdulillah, ternyata masih ada waktu satu minggu lagi. Maka dimulailah sesi berkirim surat lamaran, ikut test tertulis, psikotest, wawancara, sampai saya dinyatakan DITERIMA.
Parahnya, ketika sudah mendapat informasi bahwa saya diterima, godaan kembali datang. Cerita-cerita dari teman tentang gambaran kota kecil di Kalimantan kembali terngiang. Menakut-nakuti. Ah… Grrrrrrrrrrr…..!

Mau nggak mau, saya pun utarakan masalah ini pada si paman. Kemudian meluncurlah, nasihat-nasihat bijak dari paman. Di antara banyaknya nasihat, yang paling saya pegang kuat-kuat adalah:
“Kalau kamu sudah menyerah sebelum berangkat, itu sama saja dengan kamu kalah sebelum berperang.”
Terasa sekali ada penekanan dalam kalimat ‘KAMU KALAH SEBELUM BERPERANG!”
Kalimat ini sangat mengena. Saya merasa tertantang. Ya, saya tidak akan tahu dan tidak akan pernah tahu bagaimana masyarakat di Kota Pangkalan Bun kalau saya tidak mengalaminya sendiri. Saya hanya takut berlebihan. Padahal ketakutan itu duduk dan bersembunyi dalam pikiran saya sendiri.
Satu pesan paman ketika saya akan terbang dari Jakarta menuju Pangkalan Bun: ‘Jaga diri. Di negeri orang, pandai-pandailah membawa diri. Carpe diem.’
Wow. Carpe diem?



Waktu pun berputar, tidak terasa, saya sudah 3 bulan di Pangkalan Bun dan saya merasa betah. Saya pun memberi kabar pada paman. Beliau senang bukan kepalang.
Ya, memang terasa jauh dari keluarga, tidak ada mall, tidak ada bioskop, pun toko buku yang lengkap. Harga segala barang pun terpaut jauh dengan Jawa. Jelas saja, semua serba dipesan dari Jawa.
Tapi toh saya tidak kenapa-kenapa. Saya menikmatinya. Karena saya jadi mengenal dunia lain, lingkungan yang lain. Bisa mendapati dengan mudah rimbunnya hutan Kalimantan, riangnya kicau burung, udara segar, dan lain-lain. Sebuah anugerah yang sulit saya dapat jika saya tinggal di Jakarta, bukan?

Masyarakatnya? Alhamdulillah, semua yang saya temui baik. Walaupun mungkin ada, tapi saya bersyukur sekali karena dipertemukan dengan orang-orang yang baik. Mereka welcome. Apalagi bagi mereka yang belum pernah ke tanah Jawa, rasa ingin tahunya sangat tinggi. Solidaritasnya tinggi dan suka menolong. Tentu, ini tidak lain dan tidak bukan karena nasihat pamanda, 'Pandai-pandailah membawa diri'.

Soal dukun?? Ah, itu cuma kabar burung… (LOL)
Kalaupun ada, saya tidak menemukannya.

Foto: Dari dokumen pribadi

Ayo Daftar di Imcrew!!

Baiklah kawan...
Akhirnya saya harus membuat pengakuan, bahwa saya salah satu blogger matre.
Betul! Saya ini blogger matre!

Salah satu bukti bagaiman matrenya saya dalam dunia blogging adalah saya pernah ikut paid review.
Salah keduanya adalah saya pernah ikut Paypal Wishlist!
Alhamdulillah, selama menjadi blogger matre, saya sudah meraup dollar.
Jiaahhh! Bahasanya!
Lumayan sob, buat bayar domain dan hosting. Yaikks!

Nah, ngomong-ngomong soal blogger matre, ada lagi nih yang bikin saya tergiur dan bersimbah air liur.
Hmmpfff!
Namanya, Imcrew.
Ini PPL baru yang belum ada bukti payout-nya. Begitu kita daftar, dapat bonus 10$. Kalau kita berhasil mengajak teman untuk gabung di Imcrew (referal), kita dapat 2$. Bonus ini cuma sampai 1 Agustus 2010. Ini lhoooo pernyataan dari mereka:



Until the 1st of August, we are in the pre-launch stage. At the moment you can earn money by referring other users to join Imcrew - You will earn $2 for every active referral. Use your referral link to do this. After the 1.st of August You will be able to earn money by Reading and Sharing articles what we will provide to you, you will be able to earn up to $1275/month by doing this. So Copy your Referral link and give it to everyone you know- because you will be able to earn $2 for everyone you refer and also 20% of their Revenue what they get from reading and sharing articles.




So, kalau teman-teman penasaran, daftar saja. Dan berdoa, semoga Imcrew terbukti membayar, seperti program Paypal wishlist.
Asli saya ngarepdotcom. Haha.

Udah ah, masih banyak PR. Ciao...!!! Bubyeeeee! *Alay detected*
 
Cerita Kita Blog Design by Ipietoon