Ngeblog Itu Nggak Ada Ruginya!

Teknologi informasi sudah berkembang begitu pesat, sampai hampir menggeser semua media tradisional. Lihat saja aktivitas berkirim surat (korespondensi) yang semakin terkikis habis. Tidak percaya? Coba sekali-kali datang ke kantor pos dan tanyakan berapa banyak masyarakat yang masih berkirim surat? Atau berapa kartu ucapan yang masih dikirim via pos?

Di Pangkalan Bun misalnya, kepala kantor pos setempat mengaku lebih banyak mengirimkan surat resmi dari kantor dinas. Demikian juga dengan kartu ucapan hari-hari besar. Jumlah masyarakat yang menggunakan jasa pos terutama pengiriman surat, sudah berkurang hingga 90%. Selebihnya, hanya kantor-kantor dinas yang masih sering berkirim surat resmi. Jasa pos yang masih berjalan normal hanya pengiriman barang.

Saya tidak menyalahkan perkembangan teknologi informasi. Saya justru senang karena saya masuk dalam penikmatnya. Tapi, saya juga kehilangan. Saya merasa kehilangan kebiasaan membaca kertas surat dari sahabat saya, saya kangen dengan bentuk tulisan tangannya, dan saya juga kangen dengan wangi kertas warna-warni yang sering mereka gunakan.*Sentimentil sekali*

Sekarang, tulisan tangan sahabat saya sudah berganti dengan pesan singkat di HP, email, wall di FB, atau tulisan panjang di blog. Meski sama penulisnya, tapi saya merasa lebih menikmati ketika membaca tulisan tangan. Membacanya, menciumi aroma wangi kertas surat sambil berbaring dengan mata menerawang.. Penuh sensasi! Hahayyy! Jadul sekali saya ini!

*Cukup ah lebainya*


Btw, kemarin, saya dapat award persahabatan dari Bunda Desri. Kami memang belum pernah bertemu langsung, belum pernah berkirim email atau chat di Ym. Apalagi berkirim surat aneka warna dan aroma. Tapi, kami saling mengunjungi di blog, saling suport, saling mengisi, saling berbagi... Semoga suatu saat bisa ketemuan ya bunda.. 9tj3eu

Persahabatan itu ibarat tangan dengan mata. Ketika tangan terluka, mata menangis. Ketika mata menangis, tangan menghapusnya. Bahkan ada yang bilang, kekayaan tidak akan bisa membeli seorang sahabat atau membayar kerugian akibat kehilangan seorang sahabat. Duuh, jangan sampai kita kehilangan sahabat..

Saya bersyukur karena banyak bertemu sahabat baik dari blog. Ternyata, ketika bertemu langsung, mereka orang-orang yang sangat menyenangkan. Nice person laah! Nggak rugi saya nge-blog. Dan memang nggak ada ruginya nge-blog. Mengasah keterampilan menulis dan menambah teman. Syukur-syukur kalau bisa dapat penghasilan dari nge-blog! Kenapa tidak?

Tidak ada yang salah dengan nge-blog atau berinternet. Sama halnya di kehidupan nyata, di dunia maya juga kita akan bertemu dengan orang-orang yang iseng, baik, lucu, tukang ngibul, bahkan orang jahat sekalipun. Di manapun kita berada, kita pasti akan tetap bertemu manusia dengan segala variasinya. Masih banyak kok blogger yang menulis dengan jujur, tapi tidak sedikit juga blogger yang suka ngibul. Pandai-pandai membawa diri saja dan tentunya, harus tetap selektif!

Rasanya, baru kemarin...

Tidak terasa, besok sudah Idul Adha. Dan untuk ketiga kalinya saya harus merayakan Idul Adha di kota kecil ini. Artinya, sudah tiga tahun saya berada di sini. Sudah mengalahkan Bang Thoyib yang hanya dua tahun meninggalkan anak dan istri.
Padahal, rasanya baru kemarin saya kebingungan memilih antara hidup di kota sendiri dan kota kecil di luar Pulau Jawa. Antara jadi guru dan kuli tinta. Antara keluarga dan pengalaman baru. Juga antara kau dan aku.
Rasanya, baru kemarin saya memutuskan sebuah pilihan berat. Tiba-tiba sekarang saya harus berhadapan dengan pilihan-pilihan yang tidak kalah beratnya.
Rasanya, baru kemarin saya dalam keterpurukan, tapi hari ini saya begitu bersemangat menjalani kehidupan. Saya seperti mendapat suntikan yang memacu adrenalin, sampai lupa makan dari kemarin.
Dan rasanya, baru kemarin musim panas, sekarang tiba-tiba hujan turun begitu deras.
Ya..rasa-rasanya..Dan beginilah rasanya..

Sebenarnya, ketika saya bercerita dengan menggunakan kalimat, 'Rasanya, baru kemarin...', saya sendiri tidak yakin. Karena kalimat itu seolah menunjukkan bahwa selama saya di sini, saya menjalaninya dengan begitu mudah tanpa ada halangan, tanpa ada cobaan. Seolah saya menjalani waktu tiga tahun dengan begitu ringan tanpa beban.
Padahal kenyataannya, tidak segampang itu.  Tidak jarang saya menangis karena merasa sendirian. Tidak ada satupun famili yang bisa saya datangi. Apalagi ketika libur seperti hari ini, saya hanya bisa menikmatinya sendiri. Kantor dan kantor lagi, kosan dan kosan lagi.
Ah ya, memang ada banyak teman di sini, tapi mereka juga punya keluarga sendiri. Saya harus tahu diri karena mereka juga punya kepentingan, punya keperluan dengan anggota keluarga yang lain.

Harusnya saya sudah kebal tapi saya juga tidak bisa menyembunyikan perasaan yang mengganjal. Saya memang kebal ketika harus memendam rindu pada keluarga dan ketika harus menepis lara yang mendera. Karena di sini, saya harus pandai membalut luka sendiri, saya harus pintar menjaga diri, saya harus bisa melakukan apapun sendiri, termasuk ketika harus mengerik badan sendiri...
Tapi..saya juga tidak bisa selamanya seperti ini!

Yah, semoga Desember yang dinanti bisa membawa saya ke luar dari kota ini, bisa membawa perubahan berarti dan lebih baik dari hari ini. Semoga!

Selamat Idul Adha 1430 H. Semoga kita bisa meneladani keikhlasan dan kebesaran hati Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Akhirnya, selamat menikmati hidangan keluarga yang pasti lezat rasanya.

Make Money Blogging with Chitika

Kembali iseng browsing dan menemukan web chitika.com. Lumayan telat sih tahunya, tapi nggak ada salahnya tho saya berbagi di sini..?
Perkenalan awal dengan Chitika, saya langsung jatuh cinta. Karena program yang sedang populer ini begitu mudah untuk diikuti.
Siang daftar, dan esoknya saya sudah mendapat notifikasi approval. Yeiy!
Beda banget sama Google Adsense yang ketat dan rumit, sekaligus pelit. Yang terakhir hasil pencarian di Google sendiri lhooo...
What does Chitika mean?
When Chitika co-founders, Venkat Kolluri and Alden DoRosario left Lycos in 2003 to start their own company, they sought a name that would suggest the speed with which its customers would be able to put up ads on their Web sites. Chitika, which means “snap of the fingers” in Telugu (a South Indian language), captured this sentiment and Chitika Inc. was born. Chitika introduced its online-ads service in January, 2004.

So, apa sih Chitika? Artis atau makanan? Hehehe..
Chitika itu program pay per click yang sama seperti Adsense dari Google.  Tapi, iklan dari Chitika [katanya] baru muncul ketika ada pengunjung blog kita yang datang dari hasil search engine seperti Google dan Yahoo dengan topik spesifik.
Jadi, kalau misalnya, ada pengunjung blog yang mencari kata 'laptop murah' dan nyasar ke blog kita, maka Chitika akan menunjukan iklan yang berhubungan dengan 'laptop murah'.

Yang menyenangkan dari Chitika, blogger bisa menggunakannya bersama Google Adsense. Baiknya Chitika, sistem pembayarannya bisa via paypal dengan minimum payout $10. Beda sekali dengan Google Ads yang harus menunggu payout sampai $100 dan hanya bisa dikirim via check. Chitika juga punya banyak fitur yang menarik dan ada referalnya.

Tapi nggak baiknya dari Chitika, [katanya] mereka hanya menghitung pengunjung yang datang dari negara-negara tertentu, di mana negara dari Benua Asia belum ada yang masuk satupun!
*Yeah, namanya juga gratisan, terima aja lah ya*

Ada yang berminat ikutan Chitika? Sign up here...

[Laskar Pelangi] Review Telat

Sebagai pembaca awam karya sastra, saya termasuk orang yang mengagumi karya Andrea Hirata dengan tetralogi Laskar Pelanginya. Sebenarnya belum bisa disebut tertralogi karena edisi keempat (Maryamah Karpov) belum keluar. Lebih tepatnya, trilogi Laskar Pelangi.
Tiga buku yang ditulis Andrea ini sangat menginspirasi saya. Dan saya yakin buku Andrea juga menginspirasi jutaan pembaca lainnya.
Walaupun sebagai pembaca, saya melihat adanya ketidakvalidan cerita. Saya sebut tidak valid karena ada bagian-bagian yang tidak masuk akal antara buku pertama (Laskar Pelangi) dan kedua (Sang Pemimpi).
Dalam buku kedua diceritakan, Arai diangkat keluarga Ikal (Andrea Hirata) sejak umur enam tahun. Seharusnya, karena orang tua Ikal hidup serba kekurangan, Arai tentu masuk di sekolah yang sama dengan Ikal. Ya, di sekolah kampung yang biayanya murah, yang nyaris ditutup karena tidak memiliki sepuluh murid: SD Muhammadiyah. Sepuluh murid yang kemudian menjadi anggota Laskar Pelangi.
Menjadi aneh ketika tokoh Arai sama sekali tidak diceritakan dalam buku pertama (Laskar Pelangi). Kalau dipikir lagi, Arai si anak angkat ini sekolah di mana, kalau bukan di SD Muhammadiyah. Sedangkan Ikal saja sekolah di SD miskin tersebut. Dan menjadi sangat aneh kalau Arai sekolah di SD Muhammadiyah tapi tidak satu kelas dengan Ikal. Karya Andrea juga hiperbolis, terutama ketika menceritakan tokoh lintang.
Tapi, seperti saya bilang di atas, saya mengagumi karya Andrea. Apalagi ini hanya novel yang diangkat dari kisah nyata. Sebagai sebuah karya sastra, tidak salah ketika Andrea kemudian berelaborasi sendiri. Walaupun akhirnya menjadi sesuatu yang janggal bin ganjil.
Dan sekali lagi, saya tetap bisa menerima itu, berusaha menutup mata pada celah-celah tersebut.
Never mind laah.

********
Beberapa hari lalu, saya baca berita ini. Mengejutkan. Tapi... Biarlah, saya tidak peduli. Yang pasti saya kagum dengan karya Andrea.

PS: Review terlambat.

Linkfromblog, Paid Review Baru

Iseng browsing ternyata menemukan paid review baru namanya Linkfromblog.com. Katanya, ini [masih] baru dan patut dicoba karena sudah terbukti membayar. (Membayar orang lain dong, saya kan baru daftar)

Proses pendaftarannya gampang, nggak ada syarat mesti PR 3 seperti di broker sebelah. Untuk menerima job juga unik. Beda banget dengan BV [yang katanya] cuma menunggu invite dari advertiser atau di SR [katanya] mesti banyak-banyak nge-bid. Tapi kalau di Linkfromblog, kita bisa melakukan dua-duanya sekaligus. Ya ngebid, ya invite dari advertiser..

Asyiknya lagiii, review di Linkfromblog boleh pakai bahasa Indonesia. Memudahkan bagi blogger yang kurang menguasai boso linggis. Hehehe...

Apa lagi ya?

Oya, bagi pendaftar baru, disarankan bikin review pendek tentang linkfromblog biar dapat bonus. Besaran bonusnya disesuaikan dengan kualitas blog atau popularitas blog.

Pembayaran dari review teteeeppp lewat Paypal. Ayo daftar, tunggu apa lagi? Tinggal klik banner di bawah nih..

Buy blog reviews

Scoville Scale, Pengukur Kepedasan!

Saya penggemar masakan pedas, tapi saya baru tahu kalau ada yang namanya pengukur kepedasan! Secara internasional pula! Serius, saya baru tahu ada pengukurnya, namanya skala scoville.

Skala Scoville ini untuk mengukur tingkat kepedasan dari cabe dengan mendefinisikan jumlah capsaicin yang terkandung dalam cabe. Capsaicin ini seperti senyawa kimia yang merangsang ujung saraf chemoreceptor di kulit, terutama selaput lendir.

Nama Scoville ini diambil sesuai dengan nama penciptanya, yakni kimiawan Amerika, Wilbur Scoville. Dialah yang mengembangkan tes untuk membuat rating kepedasan cabe.

Bagaimana metode untuk mengujinya?
In Scoville's method, a solution of the pepper extract is diluted in sugar syrup until the "heat" is no longer detectable to a panel of (usually five) tasters; the degree of dilution gives its measure on the Scoville scale. Thus a sweet pepper or a bell pepper, containing no capsaicin at all, has a Scoville rating of zero, meaning no heat detectable, even undiluted. Conversely, the hottest chilis, such as habaneros, have a rating of 200,000 or more, indicating that their extract has to be diluted 200,000 times before the capsaicin presence is undetectable. The greatest weakness of the Scoville Organoleptic Test is its imprecision, because it relies on human subjectivity.

(Sumber Wikipedia)

Hohoho... Sungguh, saya ketinggalan informasi. Saya sudah mengabaikan pengetahuan ini. Saya yang setiap hari hampir pasti makan pedas (baca: sambal) tapi saya nggak tahu kalau ada alat pengukurnya.

Yang saya tahu, kalau bibir saya merah dan mata berair, itu tandanya saya sudah kepedasan tingkat tinggi. Yang saya tahu, kalau perut saya tiba-tiba panas, berarti saya harus berhenti makan pedas. Yang saya tahu, kalau bikin sambal dengan cabe sekilo itu sudah pasti saya nggak mau makan karena bisa bikin perut terbakar. Hehehe..

Ah betapa cetek sekali pengetahuan saya!

Facebook vs Facebook Lite

fblite

Suka main facebook? Sehari tanpa facebook terasa terpuruk? *ini lebay*

Tapi sodara juga sering merasa halaman facebook lambat alias loadingnya lama ketika dibuka?

Hmmm...  Jangan khawatirrr, sekarang nggak lagi kok..!

Kenapa?

Karena kemarin saya menemukan facebook versi ringan alias facebook yang berbeda dengan versi defaultnya atau versi asli. Versi ini juga asli, tapi lebih ringan dibandingkan sama yang default.

Kenapa?

Karena di facebook versi ringan ini tidak ada aplikasi-aplikasi yang biasanya membanjiri facebook default. Tidak cuma itu, facebook versi ringan atau facebook lite ini juga tidak banyak iklan, makanya jadi lebih ringan..

Notifikasi di facebook lite juga lebih efektif karena ketika kita klik link notifikasi (link ini di bagian atas), langsung ditampilkan post dan foto-foto yang kita beri komentar. Simpel kan?

Tampilan di home juga nggak bikin pusing karena nggak ada tuh, si A berteman dengan B. Atau si A gabung di 1.000.000 facebookers dukung ethie. Hehehe...  Atau si C menang main game congklak. Nggak ada!

Intinya, tampilan di facebook lite ini jauh lebih bersih. Sedap dipandang, terutama buat orang-orang yang nggak suka dengan gegap gempita iklan dan aplikasi di facebook.

Bersih, cling!

Eiittss satu lagi. Dengan facebook lite, kita masih bisa chating kok. Malah di halaman tersendiri, nggak gabung dengan halaman facebook. Apalagi di pojokan. Weks. Pokoknya, jadi berasa chating pakai gmail deh.

Tapi, walaupun simpel dan ringan, tetap saja ada kekurangannya. So far, saya merasa lebih nyaman pakai ini.

Yuukkk pakai facebook lite!   Selamat mencobaaaa... !

Cara Ganti Password di Paypal

Bagi yang sedang menjalankan bisnis online, memiliki akun di Paypal bukanlah hal baru. Apalagi salah satu cara pembayaran untuk mengumpulkan dolar dari bisnis online seringkali (bahkan sebagian besar) menggunakan Paypal.  Maka, tidak berlebihan dong kalau saya bahas di sini. *mencari pembenaran*

Sebagai alat pembayaran (payment procesors), Paypal memberi kemudahan bagi membernya dalam bertransaksi via internet yang dijamin keamanannya. Wajar jika Paypal paling banyak peminatnya. Mudah, cepat dan aman. Bukankah itu yang terpenting dalam bertransaksi?

Apalagi bagi pebisnis dengan mobilitas tinggi, keberadaan Paypal jelas sangat membantu. Bagaimana tidak, dengan Paypal, pebisnis bisa beli barang di ebay, bisa kirim uang ke pengguna Paypal lain di seluruh dunia dan banyak fungsi lainnya yang bisa dilakukan dengan mudah via internet. Tidak hanya itu, dengan Paypal, kita bisa hemat waktu karena kita tidak perlu antre atau menunggu kedatangan cek.

Lalu gimana cara mendapat akun Paypal? Verifikasi Paypal? Kirim uang via Paypal? Dapat uang dari Paypal? Gimana cara ganti nama di Paypal? Gimana cara ganti password Paypal? de el el..

Cara dapat akun Paypal? Silakan klik link gambar di bawah ini.

bnr_mrbwamex_540x60

Untuk pertanyaan selanjutnya, silakan tanya ke mbah Google, karena di   posting ini saya cuma bahas cara ganti password Paypal.

Walaupun saya yakin sudah banyak yang tahu caranya, tapi nggak jadi masalah kan kalau saya sedikit mengulik tips Paypal ini? Hehehehe...

Saya sih nggak mau ganti password Paypal. Ini cuma iseng posting karena ada seseorang yang mencari tahu cara ganti password di Paypal.

Awalnya kemarn mencari link ganti password di halaman overview Paypal, tapi nggak ketemu juga. Akhirnya, saya email saja via contact us di halaman Paypal.

Dan.. Voila! Saya langsung dapat balasan.

So, how do I change my password?

Log in to your account at https://www.paypal.com/.

1. Click the "Profile" subtab. (Klik link 'profile' di subtab ini dua kali)



Setelah itu akan ke luar halaman ini :
2
2. Click the "Password" link in the "Account Information" column.
3. Select either "Password" or "Security Question."
4. Click "Edit." You may be asked to confirm ownership of the account by
answering questions based on your account information.
5. Enter your current password in the "Current Password" box.
6. Password: Enter and re-enter your new password.
Security Questions: Select two new security questions and enter the
answers
7. Click "Save." If you need any other further assistance, please do not
hesitate to contact us.

Nah, itu sedikit tips ganti password Paypal dari saya. Semoga bermanfaat..

Radar Neptunus dalam Perahu Kertas

PerahukertasSebenarnya sudah lama saya selesai membaca novel Perahu Kertas. Novel yang berhasil memikat saya dengan penokohan si Kugy. Gadis kecil, imut, cerdas, periang, baik, pekerja keras, kucel, cuek, dan seabreg sifat baik dalam dirinya.

*ah, seandainya saya bisa seperti Kugy*

Singkat cerita, ada satu kebiasaan Kugy yang unik. Kugy sering mengirimkan surat untuk Dewa Neptunus lewat aliran air, di manapun aliran itu berada. Meski lambat laun ia sadar, surat yang  dikirimnya tidak pernah sampai ke tangan Dewa Neptunus. Tapi Kugy tetap saja mengirimkan surat ke Dewa Neptunus.

Fufufufu... Dasar aneh!

Kugy juga penutur sekaligus penulis dongeng yang piawai. Dia punya ambisi menjadi penulis dongeng. Sayangnya, ambisi ini harus dipupusnya karena orang-orang di sekitarnya menganggap profesi sebagai penulis dongeng itu tidak realistis. Meski demikian, menulis dongeng tetap jalan terus!
Dalam perjalanan hidupnya, Kugy bertemu dengan seorang cowok bernama Keenan. Proses perkenalan yang unik dan tentu saja aneh sekaligus nyeleneh.

Keenan cowok pendiam, unik, nyentrik ini memang setali tiga uang dengan Kugy. Keenan memiliki hobi melukis dan berambisi menjadi pelukis. Sayangnya, tidak jauh beda dengan Kugy, Keenan pun terpaksa harus memupus ambisinya sebagai pelukis karena dia justru masuk di Fakultas Ekonomi. Apalagi ayah Keenan menentang keras ambisinya menjadi seorang pelukis.

Hmmmm...

Tapi, semua rasa pesimistis itu lenyap ketika keduanya bertemu. Tanpa disadari mereka saling menguatkan, saling memberi motivasi bahwa impian mereka bisa terwujud.

Meminjam istilahnya Agnes Monica, 'tidak ada mimpi yang berlebihan'. Begitulah kira-kira.  Dan untuk mewujudkan impiannya, mereka saling melengkapi untuk terus berkarya dengan keahlian masing-masing tentunya.

Begitulah kira-kira sepenggal kisah antara Kugy dan Keenan di awal novel tersebut. Novel ini begitu menarik dan mengajak pembacanya seolah terlibat dalam segala bentuk cinta. Ya, cinta. Cinta antara sepasang kekasih, kepada orang tua, adik, sahabat, dan orang-orang sekelilingnya.
Perasaan pembaca seperti diaduk-aduk. Sebentar tertawa, sebentar bisa jadi sangat sedih karena Dewi 'Dee' Lestari begitu piawai mengatur narasi. Meloncat dari penggalan kisah ke kisah lainnya yang saling terhubung.
Dengan bahasa yang 'renyah', novel ini kaya akan frasa-frasa menarik dan menggelitik. Humor yang tidak garing, juga kalimat bijak yang tidak menggurui.
Membaca novel ini memberi spirit tersendiri bagi pembaca agar tidak patah semangat demi mewujudkan sebuah impian.

Namun, tidak ubahnya sebuah karya, novel ini juga memiliki kelemahan. Pendapat pribadi saya, ada beberapa bagian yang membosankan untuk diresapi, terutama pada penuturan tentang perayaan tahun baru. Di bagian ini, baik Kugy maupun Keenan selalu ditautkan seolah ada indera keenam atau telepati hingga apa yang Kugy rasakan, sama seperti yang Keenan rasa.
Tapi, ini sah-sah saja untuk sebuah karya fiksi berupa novel.

Di bagian terakhir, saya juga kurang begitu senang karena penyelesaiannya seperti cerita-cerita dalam sinetron. Walaupun happy ending, tapi saya merasa kurang mendapatkan 'feel-nya' ketika Keenan pergi ke pantai dan pada saat bersamaan Kugy juga datang ke pantai tersebut.
Endingnya terkesan dipaksakan. Karena memang dari awal, cerita di novel ini seperti diplot agar Kugy dan Keenan selalu tersambung dengan telepati atau dalam bahasanya Dee disebut 'radar neptunus'.
Sekali lagi ini pun sah-sah saja...

Terlepas dari itu semua, novel ini recommended laaah untuk dibaca. Tertarik untuk membeli??

NB: Saya sengaja tidak menyinggung tokoh lainnya karena fokus saya memang hanya pada Kugy dan Keenan.
 
Cerita Kita Blog Design by Ipietoon