Uneg-uneg Ibu Hamil Pengguna KRL



Jika tidak ada aral melintang, PT Kereta Api (KA) akan memberlakukan jadwal dan tarif baru untuk kereta rel listrik (KRL) per 2 Juli 2011.
KRL yang selama ini beroperasi akan berubah nama menjadi KRL Commuter Line yang dioperasikan oleh PT Kereta Commuter Jakarta (KCJ).
Sistem operasinya pun berubah menjadi single operation. Dengan berubahnya sistem operasi KRL, jumlah rute atau trayeknya pun turut berubah. Jika sebelumnya rute KRL ada 37, kini cuma lima rute.

Soal perubahan tarif juga berpengaruh pada hilangnya pengkelasan. Tidak ada lagi kelas ekonomi, ekonomi AC, dan ekspress. Semuanya sama.
Semula PT KA menetapkan tarif KRL commuter line sebesar Rp9.000 untuk lintas Jakarta – Bogor dan Rp8.000 untuk lintas Jakarta – Bekasi, Jakarta – Serpong, dan Jakarta – Tangerang.
Dengan tarif setinggi itu, perubahan pelayanan yang harus diterima pengguna KRL adalah semua KRL akan berhenti di tiap-tiap stasiun.
Artinya, tarif naik, tapi kualitas pelayanan menurun!

Namun, rencana penetapan tarif ini ditolak oleh pengguna setia KRL. Salah satunya dari www.krlmania.com. Karena besaran penaikan tarif KRL tersebut terlalu tinggi. Apalagi dengan sistem operasi baru, yakni single operation, waktu tempuh jadi lebih lama.

Setelah diadakan pertemuan antara PT KA, KRL Mania,dan Komisi V DPR, tarif KRL Commuter Line pun direvisi. Tarif rute Jakarta–Bogor sebesar Rp7.000, rute Jakarta–Depok Rp6.000, rute Jakarta–Bekasi Rp6.500, rute Jakarta–Tangerang Rp5.500, dan rute Jakarta–Serpong Rp6.000.
Tarif baru tersebut akan diuji coba mulai Kamis (30/6) dan Jumat (1/7).

Jika melihat besaran tarif terbaru (revisi), rasa keberatan saya sebagai pengguna KRL sedikit berkurang. Tapi, melihat sistem operasinya yang menggunakan single operation, saya masih keberatan. Karena KRL yang melewati Stasiun Sudirman-Tanah Abang dan sebaliknya, pada saat pulang-pergi kantor semakin berkurang. Padahal, jumlah penumpang yang mengandalkan KRL dengan rute tersebut sangat banyak.

Tentu saja, saya hanya bisa pasrah. Semua kebijakan memang sulit untuk bisa memuaskan semua kalangan. Karena bagaimana pun, sebagai entitas bisnis (perseroan terbatas), PT KA dituntut untuk memperoleh laba yang besar.

Semoga, dengan pemberlakuan tarif dan sistem operasi yang baru, PT KA bisa meningkatkan pelayanannya. Ituuuuu saja!
Tidak ada lagi 'pepes manusia kereta', keterlambatan jadwal kereta, atau yang paling parah pembatalan jadwal kereta.

Sebagai ibu hamil pengguna KRL yang masih bekerja, saya berharap tulisan warning di kursi prioritas diperbesar. Dan kalimatnya diubah menjadi: Jangan Anda duduk di Tempat Duduk Prioritas (TDP) kalau Anda BUKAN Ibu hamil, sedang gendong balita, orang cacat, dan lanjut Usia. Maksa ini mah!

Di beberapa KRL ekspress yang saya temui, tanpa tulisan itu pun, kursi TDP selalu dikosongkan. Tapi, di banyak KRL ekspress dan AC ekonomi lainnya, tidak ada yang menggubris warning di atas TDP. Malah banyak yang memanfaatkannya untuk berpura-pura tidur karena letaknya di pojokan.

Hmmm.. panjang juga uneg-uneg saya.

*Buat teman-temin yang sedang mencari jadwal KRL 2 Juli 2011, silakan menuju ke sini.
** Gambar dicomot dari mediaindonesia.com
*** Tulisan bercetak tebal dicomot dari www.krlmania.com

USG 4 Dimensi Murah Meriah (Halaaaahh..)



Kembali lagi dengan posting tentang kehamilan. Hihi. Nggak ada bosannya saya cerita tentang kehamilan. Maklumi saja yah, namanya juga baru hamil pertama. :D

Sabtu, 25 Juni 2011 kemarin, akhirnya saya mendatangi dokter yang bisa USG 4 dimensi. Entah, yang benar USG 4 dimensi atau 3 dimensi ya? Karena menurut suami tercinta, belum ada gambar 4 dimensi. Tapi kok, namanya USG 4 dimensi???
Ah sudahlah, abaikan saja..

Karena rasa penasaran ingin melihat penampakan my baby, saya dan suami memutuskan pergi ke dr. Bob Ichsan Masri, SpOG yang membuka praktik di Harmoni Obginozone Health Center, Jakarta.
Berdasarkan hasil browsing ke sana ke mari, USG 4 dimensi di obgyn inilah yang paling murah.
Tarifnya, untuk konsultasi dokter dan USG 4D Rp100 ribu. Kalau konsultasi dokter, USG 4D, dan cetak gambar dikenai tarif Rp150 ribu.
Waaaaaaoowww!!
Awalnya sempat ragu, masa' sih semurah itu? Karena di tempat lain, tarif termurah untuk USG 4 dimensi minimal Rp300 ribu - Rp400 ribu.
Hmmm... Jadi tambah penasaran!

Harmoni Obginozone Health Center
D/a Kompleks Harmoni Plaza B 30-31 Jl. Suryo Pranoto no.2 Jakarta.
Telp 021 6316043 atau 021 6330938

Berbekal peta dari Google Map, kami yakin alamat Harmoni Obginozone Health Center tidak jauh dari Halte Busway Harmoni.
Ternyata, benar! Cuma jalan kaki sekitar 200 meter dari halte Harmoni, kami sudah menemukan tempat praktik Harmoni Obginozone Health Center. Letaknya di belakang Bank UOB Buana yang bercat hijau. Tempatnya sederhana. Berbentuk ruko lama dengan penampakan biasa dan pelayanan receptionist yang juga biasa saja... :D

Sampai di lokasi sekitar pukul 08.15 WIB. Tapi dapat urutan ke tujuh. Fufufufu.. Menunggu dan menunggu. Ditambah lagi, ternyata pak dokternya datang jam 10. OMG! Semangat sekali kami..!
Tapi, menunggu dokter datang nggak membosankan juga kok. Kita bisa ngobrol sama bumil lain. Berbagi cerita, kenapa bisa ketemu dengan tempat praktiknya dr Bob. Rata-rata sih, tahu tempat dr Bob ini dari cerita teman, tapi ada juga yang dapat informasi dari internet. Hihi, seneng deeehhh ketemu yang senasib. Dapat info ini itu dari internet! :D

Jam 12 siang, saya mendapat giliran dipanggil. Dokternya cool. Pas saya masuk, dia lagi pencet-pencet blekberi! Haha. Tapi, orangnya sabar sama pasien. Apalagi menghadapi saya yang sering sotoy dan riwil ini. :D

Pertama diperiksa menggunakan USG 2 dimensi, kemudian dilanjutkan dengan USG 4 dimensi. Daaannn.. tahukah sodara, tulisan yang tertera dilayar monitor memang benar 3D, bukan 4D! Hahah

Semua anggota tubuhnya diperlihatkan dengan seksama. Jari kakinya dihitung, ada lima. Jari tangannya juga ada lima. Ginjalnya, perutnya, pahanya, semuanya! Sayangnya, ketika di-USG, my baby lagi 'ngumpet' di belakang ari-ari. Jadi wajahnya cuma kelihatan dari samping. Dia lagi asyik menghisap jempol! Hahah.. Nggak apa-apa deh, biar tetap penasaran dan jadi kejutan.
Hmmm.. Tapi, kalau dilihat dari bentuk wajahnya siiih, mirip saya. Bulet! Hihi..

Eniwei, saya puas USG 4D di dr Bob ini. Sebenarnya niat awal cuma USG 4D, tapi kondisi plasenta saya sedikit bermasalah. Ada penyempitan 0,55 mm. Jadi, saya merasa perlu untuk menebus obat yang direkomendasikan sama pak dokter ini.
Total biaya yang dikeluarkan untuk konsultasi, USG 2D + 4D, dan obat Rp275 ribu. Obatnya yang mahal, Rp125 ribu. Oya, kena biaya administrasi juga Rp10 ribu.
Tetap lebih murah kaaan?? :D

Doain yaaa, semoga penyempitan di plasentanya berkurang. Kalaupun tidak berkurang, semoga tidak bertambah lagi. Biar my baby bisa menyerap nutrisi lebih banyak lewat plasenta.

Catatan: Berat my baby sudah 1954 gram, air ketuban normal, dan kepala my baby sudah di bawah. Harus, kudu, dan wajib makan makanan yang sehat. Kurangi makan di luar.

Ayo nak, kita makan yang banyak dan sehat. Serap semua nutrisi yang masuk yaaa!!
Chaiyooo.. Kita pasti bisa! Pasti bisa..!


** Untuk tahu lebih jauh tentang Harmoni Obginozone Health Center silakan ke link ini:
- http://hohc.wordpress.com/
- http://www.kaskus.us/showthread.php?t=6560589
- http://dewidewangga.blogspot.com/2011/04/reviewharmoni-obginozone-health-centre.html

Belanja Keperluan Bayi (part 2)


www.new-baby-and-beyond.com

Hihi.. Bumil lagi eksis nih. Jadi sering apdet blog tentang kehamilan dan tetekbengeknya. Gapapa yaaa.. Jangan bosan yaaa..

Soalnya, ke depan saya akan lebih sering posting tentang kehamilan dan kelahiran. Maklum, saya sudah hamil tua. Jadi yaaa.. begini ini. Apaaaa aja pinginnya dibagi.

Oke, melanjutkan belanjaan kemarin, hari Sabtu (19 Juni 2011) saya kembali ke Tanah Abang. Apalagi kalau bukan beli keperluan buat si kecil. Sekaligus melemaskan kaki, biar lebih banyak jalan. Halaaahh.. alasan!

Belanja kali ini tidak banyak yang dibeli. Cuma habis Rp285 ribu. Dengan uang segitu, saya dapat barang-barang ini:

  1. Satu selimut bayi bertopi
  2. Satu handuk bayi
  3. Empat slaber
  4. Kelambu bayi
  5. Dua set underwear bumil dan bra menyusui (buat ibunya)
  6. Celana bumil *ibunya lapar mata! :P

Pas di depan toko bayi, sempat terbersit belanja breast pump, cooler bag, clothdiaper dll. Tapi...batal karena saya belum survei harga untuk barang-barang itu. Huhuhu.. Bagaimanapun saya nggak mau sampe salah harga. Apalagi barang-barang itu harganya lumayan! :P

Ini dia beberapa barang yang belum terbeli:

  • Cooler bag plus botol dan jelinya
  • Breast pump
  • Clothdiaper
  • Kasur bayi
  • Tas bayi *untuk bepergian*
  • Gendongan
  • Nursing cover
  • Pembalut bersalin

Hohoho.. Ternyata masih banyak! Belum termasuk perlengkapan mandi dan makan. Waaaooww!

Tapi-tapi, serius deh, belanja keperluan bayi itu sungguh menyenangkan!!! Pingin diborong semuaaaa!

Untungnya, masih ada satu kesempatan lagi untuk belanja keperluan my baby. ^_^

Btw, ada yang bisa ngasih rekomendasi nggak ya.. Merk yang bagus dan harganya terjangkau untuk barang-barang di atas? Terutama cooler bag, breast pump, dan clothdiaper..

Kalau ada, share yaahhh... ^_^

Berat Ideal Ibu Hamil vs Berat ideal Janin

Kaget! Gimana nggak?? Saya jarang mengalami pusing-pusing. Yang paling mencolok kesemutan, itu pun kalau jongkok agak lama. Soal makanan? Saya makan ini-itu dalam jumlah banyak dan sepengetahuan saya, sudah lengkap gizinya. Ya buah, ya susu, ya daging... Meski cuma ikan dan ayam. Saya nggak doyan daging dari hewan berkaki empat.
Tapi kok.... tensi darah saya malah rendah. Cuma 80! Dan parahnya lagi, berat badan saya masih 50 kg!

Omaigat! Hamil tujuh bulan dan berat badan baru naik 5 kg dengan tensi 80!

Mendengar penjelasan ibu bidan, saya dan suami pun spikles. Terlebih suami. Dia sepertinya merasa sangat bersalah. Padahal, saya lah yang nakal.
Susah disuruh minum vitamin penambah darah! Dan picky eater itu lah pemicu utamanya! Saya terlalu pilih-pilih makanan. Huuufffttt...

Tapi...
Kata ibu bidan, janin saya normal. Sehat. Pada minggu ke 28-29 USG, berat janin sudah 1,200-an gram.

Hmmmm...

Daripada panik dan pusing sendiri, akhirnya saya mencari tahu berat ideal ibu hamil dan berat ideal janin.

Pertama, tentang berat ideal ibu hamil.
Info ini saya peroleh dari website ayahbunda.co.id. Di sana, ada tools untuk menghitung Body Mass Index (BMI) . Ternyata, BMI saya masuk kategori normal (18.5 - 25.0).
Nah, berdasarkan BMI ini, saya pun mencari tahu lebih jauh berapa kenaikan berat badan yang ideal untuk ibu hamil dengan BMI normal seperti saya...
Dan bertemulah saya dengan blognya dr Didi Kusmarjadi, SpoG. Pak dokter yang baik ini menjelaskan, wanita dengan BMI normal (18.5 - 24.9), penambahan berat yang dianjurkan adalah 12.5 - 17.5 kg.
Untuk lebih jelasnya silakan ke sini.

Hiks... ternyata saya masih punya PR untuk menaikkan berat badan 7,5 kg lagi. Huhuhu..

Namun, pencarian saya tidak berhenti di situ. Saya masih mencari lebih dalam. Mengobok-obok perpustakaan online super besar bernama GOOGLE!
Dan, bertemulah saya dengan artikel ini:

1. TRIMESTER I : 1 – 2,5 kilogram

Trimester pertama penting karena saat itu terjadi pembentukan dan pertumbuhan otak, syaraf, jantung dan organ-organ reproduksi janin. Pada saat yang sama, kemungkinan nafsu makan ibu berkurang karena mual-mual dan muntah. Tidak heran jika kenaikan bobot ibu pada trimester pertama tidak banyak. Bahkan kadang berat badan malah turun sekilo, dua kilo.

Jangan khawatir janin kurang nutrisi karena tubuh anda akan selalu memprioritaskan kebutuhan janin, meski harus ‘mencuri’ cadangan gizi dari tubuh anda.

2. TRIMESTER II : 5 kilogram

Pada trimester kedua nafsu makan anda biasanya pulih sehingga berat badan meningkat rata-rata 0,35-0,4 kg per minggu. Pertumbuhan janin pun ngebut. Sebagian besar berat badan anda ‘terserap’ untuk pertambahan berat janin.

3. TRIMESTER III: 4 – 5 kilogram

Meski pada minggu ke-28 pertambahan volume darah ibu hamil mencapai puncaknya, namun secara keseluruhan pertambahan berat badan pada trimester ini kembali melambat. Syukurlah, karena itu pun sudah membuat ibu hamil kepayahan membawa perut pesarnya.

Sumber: http://bundaananda.blogspot.com/2009/02/berat-badan-ibu-hamil-saat-kehamilan.html

Okaaayyy... Masih ada waktu dua bulan setengah di trisemester terakhir untuk menaikkan berat badan bumil! Semangaaatttt!!!

Lalu, gimana dengan berat janinnya? Normalkah??

Kedua, berat ideal janin.
Setelah saya searching ke sana ke mari, sekedar untuk menambah pengetahuan dan menenangkan diri, akhirnya saya menemukan tabel perkembangan janin ini.

Gambar dari http://www.infobunda.com/pages/badan/index.php
Catatan: Tabel ini adalah angka rata-rata yang dapat digunakan sebagai acuan, sementara pada prakteknya masing-masing individual dapat memiliki hasil yang berbeda.

Berdasarkan tabel di atas, terakhir USG pada minggu ke 28-29 (27 Mei 2011) berat janin saya sudah 1.200-an gram.
Alhamdulillah...
Walaupun (mungkin) ini tidak bisa dijadikan patokan yang akurat untuk menghitung berat janin yang ideal, tapi setidaknya, saya jadi lebih tenang..
Semoga ke depannya, saya dan janin selalu sehat. Lahir normal, bayi sempurna, dan dimudahkan segalanya. Amiiiiin.. :)

Belanja Keperluan Bayi (part 1)

Senangnyaaaa sudah berbelanja kebutuhan my baby. Walaupun masih ada sebagain yang belum terbeli karena keterbatasan waktu belanja, juga fisik bumil yang nggak bisa diajak kompromi untuk keliling-keliling di toko bayi. InsyaAllah, belanja part 2 bakalan terpenuhi. ^_^

Menyusuri satu demi satu toko bayi di Tanah Abang bikin ngiler dan nggak bosenin! Serius! Kalaupun saya bawa uang banyak , pasti habis. Semuanya pingin dibeli. Ibu mana sih yang nggak mau ngasih yang terbaik untuk bayinya? ;)

Untungnya, sebelum belanja saya sudah survei harga dan membuat list belanjaan. Jadi lumayan terkontrol. Bagaimana pun, ada beberapa barang yang nggak penting untuk dibeli, setidaknya saat ini. Atau, barang itu dianggap penting oleh orang lain, tapi tidak penting bagi saya. Misalnya, boks bayi, stoller, boks mandi, pemanas ASI, mainan dll. Jadi, mending ditinggalin alias SKIP THIS!

Berbicara soal belanja keperluan bayi, saya jadi kepikiran untuk berbagi harga di blog ini. Pengalaman saya kemarin, ketika berada di toko bayi malah bingung untuk memutuskan membeli barang dengan kisaran harga yang mana. Padahal list harga sudah ada di tangan. Huufft.. Akhirnya, saya cuma bisa pasrah dengan harga yang ada. Huhuhuhu...

Ini dia barang keperluan my baby yang sudah terbeli kemarin:

1. Kain bedong Avira setengah lusin 120 ribu

2. Kain bedong Hoga setengah lusin 80 ribu

3. Popok Fluffy satu lusin 85 ribu

4. Baju lengan pendek Hello Baby (3-6 bln) 6 pcs 70 ribu

5. Baju lengan panjang Hello Baby (3-6 bln) 3 pcs 50 ribu

6. Baju kutung new born Costly setengah lusin 65 ribu

7. Perlak Super Baby 55 ribu

8. Celana panjang Seagul (3-6 bln) 45 ribu

9. Waslap Tokusen 3 pcs 30 ribu

10. Gurita bayi berperekat setengah lusin 25 ribu

11. Bantal peyang (gepeng) 20 ribu

12. Tempat bedak bayi 20 ribu

13. Korset dua ban 40 ribu

14. Setelan Tatami 3 pcs 75 ribu

15. Sarung tangan dan kaki 3 pcs 25 ribu

Beberapa barang yang belum dibeli:

1. Nursing cover

2. Clothdiaper

3. Selimut bayi bertopi

4. Handuk bayi

5. Slaber

6. Pembalut bersalin

7. Baju kancing depan ibu

8. Bra menyusui

9. Breast pump

10. Cooler bag dan botol penyimpan ASI

11. Gendongan

12. Tas bayi

13. Kelambu bayi

Hmmmm... Masih ada lagi nggak ya? Ada yang mau nambahin? Atau mau ngadoin..? :P

Iki Salah Iku Salah, Opo Karepe??

Meski saya benci dengan rokok, tapi untuk soal iklan di TV, Djarum salah satu iklan yang paling saya sukai. Lucu dan cerdas. Kocak, nakal, dan menggelitik. Apalagi ya? Oya, bikin bangga! Terutama ketika Djarum membuat iklan versi Great Adventure 2011 yang ada di bawah ini.

Cooooolll!!!
Keren kan? Saya merasa bangga menjadi bagian dari Indonesia, negeri indah dan kaya raya.

Tapi....

Kebanggaan saya sirna tatkala saya menyaksikan iklan Djarum 76 versi Iki Salah, Iku Salah. Di iklan ini, kreatif iklannya lah yang salah. Bagaimana bisa, sebuah adegan kekerasan dan keroyokan dijadikan iklan? Apakah kekerasan tindakan yang bisa dibenarkan?
Bagaimana bisa, sekelompok orang yang dengan tanpa rasa bersalah memukuli satu orang yang tidak bersalah. Walaupun, yang ada di iklan tersebut adalah jin jadi-jadian!

Oke, penayangan iklan rokok ini toh di atas jam sembilan malam. Tapi siapa berani jamin, pada jam-jam segitu tidak ada anak kecil yang menonton TV?

Awalnya, saya mencoba memahaminya sebagai sebuah sindiran. Tapi sindiran untuk hal apa atau pada siapa, saya tidak paham. Sungguh pun, sampai saat ini saya belum bisa menangkap pesan yang ingin disampaikan di iklan Djarum 76 versi Iki Salah, Iku Salah.

Kalau ada teman-temin yang mengerti maksud iklan Djarum 76 versi Iki Salah, Iku Salah, boleh dong dishare di sini. :)

Dan kalau ada yang belum melihat videonya, monggooo dilihat di sini:



Jadi mas, mbak kreatif iklan, opo karepku?
Karepku, bikin iklan yang lucu tapi mencerdaskan. Kocak tapi sindirannya bikin telak. Ituuuu saja.
Jangan bilang, wani piro yaaa...! Karena saya jelas ndak bakalan wani mbayar.. Hahah..

Tidak terasa, sudah 7 bulan..



Tidak terasa, kehamilan saya sudah memasuki bulan ke tujuh. Tujuh bulan dan saya seolah tidak merasakannya? Wow!
Iya. Tentu saja saya merasakannya. Merasakan bagaimana reaksi si kecil ketika tangan saya mengelus-elus perut. Dia langsung bergerak-gerak! Hihi..
Merasakan bagaimana rasanya morning sickness. Eits, tidak hanya morning sickness, along day sickness. Haha.
Saya pernah merasakan seharian ingin muntah terus, dengan kepala pusing teramat sangat. Pernah juga dalam sehari bisa kena mimisan 2-3 kali. Atau pipis dalam sehari lebih dari 12 kali. Atau keinginan minum air putih hingga belasan gelas dalam sehari. Dan lain-lain.
Tapi semuanya bisa terlewati dengan indah. Berat memang, tapi saya menyadari inilah tahapan untuk menjadi (calon) ibu. Tahapan yang mau tidak mau, suka tidak suka harus mampu saya lewati.
Dan tahapan berikutnya adalah melahirkan si buah hati. Hmmm... Ini yang belum bisa saya bayangkan. :)

Btw, minggu kemarin, tanggal 4 Juni 2011, saya dan si kecil mengadakan acara syukuran tujuh bulanan. Sebenarnya, saya kurang sepakat dengan syukuran di bulan ke tujuh kehamilan. Karena, menurut saya, yang terpenting sudah syukuran ketika memasuki usia empat bulan kehamilan, ketika ruh si kecil ditiupkan. Itu yang penting, menurut saya. Tapi.... Lagi-lagi, saya harus dihadapkan pada adat istiadat di kampung yang mengharuskan syukuran tujuh bulan kehamilan pertama. Karena saya anak muda, ya manut sajalah sama orang tua. Tapi dengan syarat, hanya syukuran, tanpa ada apacara adatnya.
DEAL! Syukuran pun terselenggara. Alhamdulillah, lancar.. Dan dapat petuah dari ulama di kampung. ^_^

Hmm.. Kira-kira si kecil sudah sebesar apa ya? Dan lagi ngapain?
Hei, dia nendang-nendang! Haha.. Tahuuuu aja kalo lagi diomongin.. ^_^

*Gambar dari sini: www.webmd.com
 
Cerita Kita Blog Design by Ipietoon