Tebal: 288 halaman
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Untuk mereka yang menyimpan Tuhan masing-masing dalam hatinya.
.......
Marni dan Rahayu, dua generasi yang berbeda jauh. Berbeda keyakinan, berbeda pemikiran, tapi sama-sama menjadi korban penguasa.
Bermula dari keinginan memiliki entrok (sebutan untuk bra dalam bahasa Jawa), Marni memulai kerja kerasnya sebagai kuli panggul di Pasar Ngranget. Keping demi keping uang pun dia kumpulkan demi membeli satu entrok. Hingga akhirnya Marni berhasil dan memiliki usaha sendiri.
Bersama suaminya, Marni pun mengembangkan usahanya. Dari sekedar bakulan sampai menjadi tempat peminjaman uang. Namun, gara-gara usaha pinjam-meminjam uang itu Marni mendapat julukan rentenir alias lintah darat. Tidak hanya itu, Marni juga digunjing tetangga sebagai pemelihara tuyul untuk pesugihan.
“Oalah... Gusti! Ngerti bentuk tuyul saja aku tidak pernah, kok bisa-bisanya aku punya tuyul.”
Perbedaan keyakinan antara Marni dan Rahayu juga seringkali menjadi pemantik pertengkaran keduanya. Marni tidak pernah menyangka, Rahayu, anak kandungnya sendiri akan memusuhinya. Menganggapnya sebagai pendosa karena bertahun-tahun menyediakan sesajen bagi leluhurnya.
“Duh, Gusti Allah, kalau memang Kau maha mengetahui, Kau pasti tahu tak ada niatku untuk tidak menyembahMU, untuk menjadi berbeda dibanding anakku dan orang-orang lain itu. Tapi bagaimana aku bisa menyembahMU kalau kita memang tidak pernah kenal?"
Ditambah lagi, kabar bahwa Marni memelihara tuyul. Rahayu pun tidak bisa mengelak dari olok-olok sebagai anak tuyul. Karuan saja, kebencian Rahayu pada Marni semakin menjadi.
Aku membenci Ibu. Dia orang berdosa.
Aku membenci Ibu. Kata orang, dia memelihara tuyul.
Aku membenci Ibu, karena dia menyembah leluhur.
Aku malu, Ibu.
Meski berbeda dalam banyak hal, dua anak beranak ini mengalami kepahitan yang sama. Marni menjadi korban pemerasan, sedangkan Rahayu masuk penjara dan mendapat ‘titel’ ekstapol (ET). Keduanya karena ulah tentara berbaju loreng.
.
.
.
Novel ini sangat recommended untuk dibaca, khususnya bagi yang ingin mengetahui perjuangan kaum perempuan di masa lalu. Meski di beberapa bagian ada yang membuat bergidik ngeri. Misalnya, ketika penulis bercerita tentang kekejaman tentara yang semena-mena menghukum orang kecil. Nyawa yang hilang hanya gara-gara kentut. Atau penggalan kepala manusia yang dikirim ke rumah penduduk. Sebegitu kejamnya kah tentara pada saat itu?
Terlepas dari itu, novel ini sangat unik. Penulis meletakkan ending cerita di awal dan di akhir halaman. Dua babak yang menghubungkan cerita dalam novel ini dan menjadikannya karya yang utuh. Di tengahnya, penulis sangat piawai mengajak pembaca berkenalan lebih dekat dengan Marni dan Rahayu.
Entrok adalah novel pertama karya Okky Madasari. Dia seorang blogger dan mantan jurnalis yang sekarang aktif menulis novel.
Sebenarnya ini review telat. Entrok sudah dicetak pertama sejak April 2010 dan sekarang Okky pun sudah mengeluarkan novel keduanya yang berjudul ‘86’ pada Maret lalu.
Dan saya sangat ingin memiliki novel '86' ini!
Di novel keduanya ini, Okky mengungkap cerita tentang praktik korupsi di pengadilan.
Hmmmm... Jadi penasaran!! Di tengah maraknya praktik korupsi dan ketimpangan keadilan di lembaga peradilan negeri ini, hadir novel yang bisa mengampanyekan perlawanan terhadap praktik busuk tersebut. Semoga saya segera memiliki bukunya.
Posting ini diikutsertakan dalam Kita Berbagi yang di selenggarakan Cyber Dreamer.
*Tidak bisa menampilkan foto bukunya karena blog saya sedang dalam masalah. Hiks. Untuk yang penasaran dengan tampilan novel Entrok dan 86, silakan kunjungi web penulisnya langsung yaaa ^_^
aku juga pengiiiin......
ReplyDeletethanks sudah di review,menrik sepertinya ya bukunya
ReplyDeletewaw pastinya menarik bukunya
ReplyDeletesalam persahabatan
ikutan ah!!!! maklum banci giveaway! :roll:
ReplyDeletemenarik untuk dibaca sepertinya buku ini :|
ReplyDeletejudulnya unik... entrok, bikin penasaran ama isinya ;-)
ReplyDeleteTerima kasih udah mengikuti "kita berbagi"
ReplyDeleteuntuk melengkapi persyaratan mohon syarat yang belum dituliskan segera ditambahkan, yaitu
tuliskan buku yang ingin kamu baca, dan juga alasannya
terima kasih ^^
waah.. menarik juga nih sepertinya, aku pengen baca juga.. :)
ReplyDeletedari judul dan covernya kayanya gmn gitu ya...tapi setelah dibahas disni aku jd penasaran pengin baca...
ReplyDeletewe should trade links on our websiteswe have got very simmilar content which is good for our websites
ReplyDeleteakhirnya ikutan giveawaynya Inge juga ya Thie.. hehheee
ReplyDelete